Berita

Politisi PAN asal Minang, Guspardi Gaus/Net

Nusantara

Geram Ada Aplikasi Injil Berbahasa Minang, Guspardi Gaus: Aparat Harus Proaktif, Supaya Tidak Timbulkan Kegaduhan

RABU, 03 JUNI 2020 | 04:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Politisi dari Partai Amanat Nasional asal Sumatera Barat, Guspardi Gaus dibuat geram dengan adanya aplikasi Injil berbahasa Minang yang meresahkan masyarakat.

Guspardi mengatakan, orang asli Minang merupakan pemeluk agama Islam yang taat, sehingga tidak mungkin membuat aplikasi kitab suci agama lain.

Dia menduga adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja merusak keharmonisan masyarakat minang.

“Kalau Sumarera Barat itu geografis, kalau minang itu adat istiadat dia turun temurun, ada upaya barangkali suasana gaduh, tidak harmomis, seolah-olah orang Minang ada yang non-Islam, tidak. Kalau keluar dari Islam dia bukan Minang, kalau dia keluar dari Islam enggak masalah itu hak dia, tapi jangan dibawa-bawa minang,” geramnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/6).

“Agama itu kan pribadinya, jadi silahkan saja dia pindah agama, enggak ada persoalan tapi jangan dijadikan manuver,” tambahnya.

Dia mengaku kecewa dan menyayangkan ada oknum yang sengaja membuat aplikasi injil dengan berbahasa Minang.

Kata Guspardi, seharusnya jika ingin lebih komunikatif dapat menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami semua masyarakat.

“Kenapa harus dibuat bahasa Minang? Apa Tujuannya? Kalau mau yang lebih komunikatif, pakai bahasa Indonesia bisa dipakai oleh semua orang. Nah ini ada apa?!” tegasnya.

Pihaknya meminta aparat penegak hukum melakukan penyelidikan mengenai adanya aplikasi yang menuai polemik di kalangan masyarakat tersebut.

“Seharusnya, aparat penegak hukum pro aktif dengan masalah ini, supaya tidak menimbulkan kegaduhan. Kalau mau mentransformasikan (injil) ini, kenapa tidak bahasa Indonesia saja? Jadi ada apa di balik ini,” bebernya.

Guspardi mengaku, seluruh masyarakat adat Minang resah dengan adanya hal tersebut dan mengendus adanya oknum yang sengaja membuat gaduh di ranah minang.

“Tentu ini membuat keresahan, Minang itu ada tata krama ada kultur bydayanta kan gitu, jadi jangan dirusak dengan cara-cara yang tidak elegan ini. Jadi saya yakin ini ada oknum tertentu,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya