Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19, Penerbangan Dari Brasil Ke AS Dibatasi

SENIN, 25 MEI 2020 | 12:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua hari setelah Brasil mengumumkan peningkatan angka kasus, Gedung Putih langsung menyatakan bahwa Amerika Serikat membatasi perjalanan dari negara itu ke negara AS.

Kini, Brasil menjadi negara dengan kasus virus corona terbesar di dunia, seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/5).

Presiden Brasil Jair Bolsanaro yang selama ini mencontoh apa yang dikatakan Donald Trump dalam menangani pandemik virus corona, cukup terkejut dengan larangan tersebut.

Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan kepada CBS Face the Nation ia berharap langkah itu dapat dipertimbangkan kembali di beberapa aspek.

"Kami berharap itu bersifat sementara, tetapi karena situasi di Brasil, kami akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk melindungi rakyat Amerika," kata O'Brien.

"AS mempertahankan kemitraan yang kuat dengan Brasil dan kami bekerja erat untuk mengurangi dampak sosial ekonomi dan kesehatan akibat Covid-19 di Brasil," kata Kedutaan Besar AS di Brasilia dalam sebuah pernyataan.

Pembatasan perjalanan berlaku pada 28 Mei dan melarang sebagian besar warga non AS bepergian ke AS jika mereka telah berada di Brasil dalam dua pekan terakhir. Kecuali, pemegang kartu hijau, kerabat dekat warga AS, dan anggota kru penebangan dikecualikan dalam pembatasan ini.

Sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan pembatasan baru itu akan membantu memastikan warga negara asing tidak menambah infeksi baru ke AS, tetapi tidak berlaku untuk aliran perdagangan antar kedua negara.

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS pada bulan lalu telah memperingatkan tentang penggunaan obat untuk Covid-19, mengutip 'laporan masalah irama jantung yang serius' pada pasien yang mengkonsumsi obat.

Bolsonaro mendesak penggunaan obat, namun ia tidak setuju adanya  perintah isolasi.

Kementerian Kesehatan Brasil mencatat jumlah kasus yang dikonfirmasi sebanyak 15.813 pada hari Minggu menjadi 363.211 kasus, nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 1,6 juta kasus.

Korban tewas Brasil, naik 653 kematian pada hari Minggu menjadi 22.666 orang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya