Berita

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama/Net

Dunia

Waduh, Barack Obama Sebut Respons Donald Trump Terhadap Covid-19 'Chaos'

MINGGU, 10 MEI 2020 | 06:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Satu kata yang bisa menggambarkan penanganan pandemik Covid-19 di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump, "chaos".

Kata tersebut disampaikan oleh mantan Presiden Barack Obama dalam konferensi virtual dengan mantan anggota pemerintahannya pada Sabtu (9/5).

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, Obama mendesak para pendukungnya, 3.000 anggota Asosiasi Alumni Obama, untuk mendukung calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden agar bisa menggeser Trump pada pemilihan 3 November.

Dalam seruannya itu, Obama mengatakan, pemilihan sangat penting karena saat ini AS bukan melawan individu atau partai politik tertentu.

"Apa yang kita lawan adalah tren jangka panjang di mana menjadi egois, menjadi suku, terpecah, dan melihat orang lain sebagai musuh, telah menjadi dorongan kuat dalam kehidupan Amerika," ujarnya.

Obama mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa respons terhadap krisis global saat ini terhambat.

"Itu akan menjadi lebih buruk bahkan dengan yang terbaik dari pemerintah. Ini telah menjadi bencana yang sangat kacau ketika pola pikir itu dioperasionalkan dalam pemerintahan kita," lanjut Obama menjelaskan.

"Itu sebabnya saya akan menghabiskan waktu sebanyak yang diperlukan dan berkampanye sekeras yang saya bisa untuk Joe Biden," imbuhnya.

Ketika ditanya perihal pernyataan tersebut, kantor Obama menolak untuk memberikan komentar.

Sementara jurubicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany mengatakan, respons Trump terhadap pandemik Covid-19 telah menyelamatkan nyawa orang AS.

"Sementara Demokrat sedang melakukan perburuan palsu terhadap Presiden Trump, Presiden Trump menutup perjalanan dari China. Sementara Demokrat mendorong pertemuan massa, Presiden Trump mengerahkan PPE, ventilator, dan pengujian di seluruh negeri," katanya menyindir Partai Demokrat.

Dalam jajak pendapat nasional, sudah terjadi persaingan ketat antara Trump dan Biden. Enam bulan menjelang pemilihan, Biden tampak memimpin di beberapa negara bagian.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya