Berita

Xenophobia meningkat di tengah pandemik, salah satu contoh warga China yang ada di negara lain menjadi sasaran ujaran kebencian/Net

Dunia

Di Tengah Pandemik Sentimen Anti Asing Melonjak, Warga Migran Dan Pengungsi Difitnah Sebagai Sumber Virus

SABTU, 09 MEI 2020 | 07:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pandemik Covid-19 bisa menyerang siapa saja tanpa memandang ras dan agama. Namun, pandemik ini telah melahirkan sikap kebencian terhadap suatu golongan tertentu. Munculnya suara kebencian dan xenophobia ini dianggap sangat memprihatinkan.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyesalkan di saat dunia menghadapi pandemik, sentimen anti-asing telah melonjak secara online dan di jalan-jalan.

"Warga migran dan pengungsi telah difitnah sebagai sumber virus, dan kemudian menolak akses mereka ke perawatan medis," ungkapnya, seperti dikutip dari AFP, Jumat (8/5).


Sementara itu, muncul beberapa meme yang menunjukkan bahwa orang tua merupakan kelompok yang dikorbankan karena mereka paling rentan terhadap virus corona.

"Wartawan, pelapor kasus, profesional kesehatan, pekerja bantuan, dan pembela HAM juga menjadi sasaran hanya karena melakukan pekerjaan mereka," kata Guterres.

Guterres mengimbau upaya habis-habisan untuk mengakhiri ujaran kebencian secara global dan memilih lembaga pendidikan untuk mengajarkan literasi digital kepada para pemuda.

Guterres juga meminta media, terutama media sosial, berupaya lebih untuk menandai dan menghapus ujaran rasis, misoginis (anti-perempuan) dan konten berbahaya lainnya.

Ajakan ini disampaikan juga dalam postingan tweet-nya di @antonioguterrs.

“# Covid-1919 tidak peduli siapa kita, di mana kita tinggal, atau apa yang kita yakini. Namun pandemi terus mengeluarkan tsunami kebencian dan xenofobia, pengkambinghitaman dan menakut-nakuti. Itulah sebabnya saya memohon upaya habis-habisan untuk mengakhiri kebencian secara global.”


Sebelumnya, di awal pandemik Covid-19 menyebar, orang-orang yang 'nampak seperti China' terlihat layaknya minoritas ketika berada di Eropa, AS, dan Australia. Xenophobia tampaknya dipicu oleh stereotip dangkal terhadap orang China.

Mereka diteriaki 'virus'. Bahkan di Jerman ada kasus warga China ditolak berobat. Dokter di sana tiba-tiba muncul dan berkata,"Ini bukan masalah personal, tapi kami tidak menerima pasien China saat ini karena virus berasal dari sana,"  kata dokter itu seperti dikutip dari BBC.

Di Singapura dan Malaysia, ratusan ribu orang telah menandatangani petisi daring yang menyerukan larangan total bagi warga negara China untuk memasuki negara mereka - dan pemerintah kedua negara telah menerapkan semacam larangan masuk.

Di Jepang, beberapa orang menyebut orang China sebagai "ahli bioteroris" - bioteroris adalah tindakan pelepasan virus, bakteri atau agen biologi lainnya secara sengaja yang dapat membuat korbannya menjadi sakit atau bahkan mati.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya