Berita

Ubedillah Badrun/Net

Politik

Presiden Jokowi Tak Jujur, Yang Benar Itu Pertumbuhan Ekonomi Tak Sesuai Target Dan Anjlok

JUMAT, 08 MEI 2020 | 00:20 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden Joko Widodo dinilai keliru jika membanggakan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dengan negara lainnya yang juga terkena pandemik virus corona baru (Covid-19).

Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun mengatakan, kesombongan yang disampaikan Presiden Jokowi tidak sesuai dengan kenyataannya.

Karena kata Ubedilah, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah cenderung lambat sejak Jokowi menjadi Presiden pada 2014 hingga saat ini.

"Jokowi ini masih sombong saja dalam urusan angka pertumbuhan ekonomi padahal pembandingnya tidak komprehensif. Merasa masih lebih baik dari negara lain. Padahal sepanjang jadi Presiden dari 2014 ekonomi Indonesia itu angka pertumbuhannya cenderung melambat dan stagnan," ucap Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/5).

Apalagi kata Ubedilah, pada triwulan I 2020 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 2,97 yang kenyataannya lebih lambat dibanding kuartal empat 2019 yakni 4,79 persen.

"Angka pertumbuhan ekonomi 2,97 persen dianggap bagus padahal jauh dari target. Sebab Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 akan tertahan di kisaran 4,5 persen sampai 4,6 persen karena virus corona. Ini meleset dari target ko dianggap bagus. Yang bener adalah anjlok," tegas Ubedilah.

Ubedilah pun membandingkan dengan negara Vietnam yang nyata pertumbuhan ekonomi di angka 3,8 persen.

"Jokowi juga bilang 2,97 persen itu bagus dibanding negara lain, itu juga keliru sebab Vietnam buktinya di kuartal I 2020 ini tumbuh 3,28 persen. Jadi tidak usahlah bilang lebih baik dari negara lain, yang jujur itu adalah angka pertumbuhan ekonomi tidak sesuai target dan anjlok," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya