Berita

Sebuah pesawat kargo militer Airbus A400M dari Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) terlihat setelah kedatangannya di bandara Istanbul untuk memuat peralatan kesehatan/Anadolu

Dunia

COVID-19

Kualitas Jelek, 400 Ribu APD Dari Perusahaan Swasta Turki Tidak Bisa Digunakan Di Inggris

KAMIS, 07 MEI 2020 | 23:27 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Inggris kecewa dengan ratusan ribu Alat Pelindung Diri (APD) yang dikirim oleh Turki. APD itu semula dimaksudkan untuk membantu mengatasi pasokan bagi tim medis yang berjuang di garda terdepan penanganan pasien virus corona atau Covid-19.

Namun APD tersebut tidak bisa digunakan karena dianggap memiliki kualitas buruk dan tidak memenuhi standar Inggris.

Sekretaris Irlandia Utara Brandon Lewis mengatakan pada hari Kamis (7/5) bahwa 400.000 APD dari Turki dianggap tidak cukup baik bagi tim medis.


Padahal, APD itu sebelumnya digembar-gembrkan oleh sejumlah menteri Inggris beberapa pekan lalu. Mereka menyebut bahwa pengiriman APD itu akan berdampak sangat signifikan dalam menjaga pasokan APD bagi tim medis di Inggris yang menangani pasien virus corona.

Namun, sejak saat itu, pengiriman APA justru tertunda selama beberapa kali hingga akhirnya dikirim awal Mei ini.

Akan tetapi, masalah baru muncul, karena APD yang dikirim tersebut dianggap tidak sesuai standar Inggris.

Lewis mengakui, APD itu tidak berguna untuk keperluan medis.

Ratusan ribu APD itu sendiri  berasal dari perusahaan swasta Turki, dan bukan pemerintah Turki.

Seorang pejabat senior Turki mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintah Turki memberikan izin pengiriman, namun tidak terlibat.

"Pemerintah Turki mengizinkan penjualan ini meskipun ada larangan ekspor, karena solidaritas dengan pemerintah Inggris," kata pejabat tersebut.

"Namun, tidak ada bagian dari pemerintah Turki yang terlibat dalam produksi, pengemasan atau pengiriman peralatan tersebut ke Inggris," sambungnya.

Dengan demikian, perselisihan itu murni antara Inggris sebagai pemberi dan perusahaan swsta tersebut sebagai pemasok, dan bukan masalah antar pemerintah.

Pemerintah Turki sendiri sebelumnya telah menyumbangkan 250.000 APD ke Inggris dan tidak ada masalah yang muncul.

"Tidak ada masalah serupa dengan APD yang disumbangkan Turki ke Inggris, yang pemerintah Inggris dengan baik menyatakan terima kasih pada saat itu," kata pejabat itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya