Berita

Anggota BPK RI, Achsanul Qosasi/Net

Politik

Kisruh Data Bansos, Ternyata Ini Biang Permasalahannya

KAMIS, 07 MEI 2020 | 12:45 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pendistribusian Bantuan Sosial (Bansos) untuk menolong masyarakat yang terdampak pandemik Covid-19 masih banyak yang tidak tepat sasaran. Penyebabnya adalah karena data yang dimiliki Pemerintah sangat lemah.

Demikian yang disampaikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasi, melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (7/5).

Menurutnya, data kemiskinan yang dipakai Pemerintah saat ini adalah data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2014.


"Pemutakhiran DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) ini diserahkan kepada masing-masing Pemda yang memiliki kepentingan melayani rakyatnya,  seharusnya dilakukan setiap enam bulan," ujarnya.

Achsanul melanjutkan, BPK RI telah melakukan pemeriksaan DTKS tahun 2018. Hasil pemeriksaan ditemukan bahwa dari 514 Kabupaten/Kota, hanya ada 29 Kabupaten yang tertib melakukan updating (pembaruan data) setiap 6 bulan

"Sisanya hanya mengesahkan yang ada, dan dominan unsur politik di daerah," sambungnya.

Tidak adanya pembaruan data, menyebabkan banyak data yang tidak sesuai dengan kondisi terkini. Padahal, Achsanul menerangkan, syarat penerima Bansos yakni menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

"Ada 20 juta lebih tanpa NIK, tapi menjadi KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Di sinilah letak masalahnya," jelasnya

Bos klub Liga 1 Indonesia, Madura United, itu menyatakan Laporan Hasil Pemeriksaan tersebut sudah disampaikan kepada DPR dan Pemerintah, sehingga sudah menjadi milik publik dan bukan rahasia lagi untuk ditindaklanjuti.

"Kerja sama Dinsos (Pemda), Pusdatin, BPS & TNP2K harus bagus, karena Negara sudah siapkan Anggarannya. TNP2K adalah Organ di bawah Wapres, ketuanya Wapres. Lembaga ini harus dioptimalkan perannya, kalau tidak difungsikan, bubarkan saja," tegasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya