Berita

Data Indef terkait kondisi transportasi Indonesia 3 bulan terakhir/Repro

Politik

Kebijakan Pemerintah Cegah Wabah Covid-19 Perburuk Sektor Transportasi

RABU, 06 MEI 2020 | 23:19 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dijadikan langkah antisipatif penyebaran virus corona baru atau Covid-19, ternyata berdampak besar terhadap sektor transportasi di dalam negeri.

Pasalnya, Institute Development of Economic and Finance (Indef) mencatat, kinerja transportasi udara dan darat mengalami kontraksi yang cukup dalam pada masa 3 bulan pertama tahun 2020 ini, atau triwulan I.

"Misalnya penerbangan domestik. Penumpangnya rata-rata bisa sampai 6 jutaan ya pada bulan Maret 2019, tetapi pada tahun sekarang itu di 4,58 juta. Jadi memang sangat drop," terang Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad dalam video conference, Rabu (6/5).


Jika merunut data sejak bulan Januari hingga Maret 2020, pertumbuhan sektor penerbangan memang terlihat menurun, dibanding 3 bulan pertama tahun 2019.

Misalnya pada bulan Januari 2019, pengguna angkutan udara sebanyak 6,78 juta orang. Kemudian pada bulan Februarinya menurun ke angka 5,72 juta pengguna. Namun pada bulan Desember, pengguna pesawat melonjak kembali ke angka 6,03 juta pengguna.

Namun pada Januari 2020, pengguna angkutan udara hanya sebanyak 6,29 juta orang. Lalu pada bulan Februari merosot ke angka 5,79 juta pengguna. Hingga akhirnya pada bulan Maret merosot hingga ke angka 4,58 juta pengguna.

"Kalau kita melihat datanya penurunan penumpang mulai terjadi sejak Januari, Februari dan drop langsung di bulan Maret," ucap Ahmad Tauhid.

Secara formal, lanjut Tauhid Ahmad, jumlah penumpang angkutan udara secara domestik menurun secara tahunan (Year on Year/YoY) sebesar 24,09 persen. Sementara untuk penerbangan internasional mencapai 64 persen.

"Saya kira pada triwulan selanjutnya, dengan penerapan PSBB, pelarangan penerbangan pesawat dan sebagainya, sangat mungkin sangat drop sekali," sebutnya.

Tidak jauh berbeda dengan capaian pesawat, kereta penumpang juga mengalami penurunan cukup drastis. Bahkan pada bulan Maret 2020 ini, jumlah penumpangnya hanya 23,43 juta orang, atau turun hampir 34,48 persen secara tahunan (YoY).

"Ini menandakan memang langkah antisipatif pemerintah dengan situasi kesehatan ini telah memberikan korban cukup besar ke berbagai sektor, terutama memang transportasi," demikian Tauhid Ahmad. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya