Berita

Martin Manurung/Net

Politik

Saat-saat Seperti Ini, Mendag Harus Bisa Jamin Stok Pangan Dan Alat Kesehatan

SABTU, 04 APRIL 2020 | 14:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

RMOL. Pimpinan Komisi VI DPR RI mengingatkan pentingnya menjaga ketersediaan serta stabilitas harga pangan dan peralatan kesehatan di masa pandemik virus corona (Covid-19) saat ini.

Pernyataan Wakil Ketua Komisi VI DPR, Martin Manurung ini ditujukan kepada Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dalam dalam Rapat Kerja virtual yang dilaksanakan Komisi VI DPR RI, Jumat (3/4).

"Pak Menteri, terhadap Covid-19 ini, ada dua hal yang tidak boleh selip. Pertama, soal pangan. Yang kedua, soal peralatan kesehatan," ujar Ketua DPP Partai Nasdem ini kepada redaksi, Sabtu (4/4).  

Menurutnya, ketersediaan dan stabilitas harga pangan dan alat kesehatan ini sangat tergantung pada peran yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Terkait pangan, lanjutnya, pemerintah harus menjaga agar stoknya cukup dan harga tidak melonjak. Terutama, bahan pangan pokok seperti beras, daging, buah-buahan dan lainnya.

Saat ini, harga daging sudah di atas Rp 80 per Kg. Jauh di atas harga yang ditetapkan pemerintah. Lonjakan harga semacam ini harus dicari penyebabnya. Apakah karena persoalan distribusi atau penimbunan.

Karena itu, Martin meminta Mendag untuk mendalami soal distribusi bahan pangan. Perlu dikaji apakah wabah Covid-19 berpengaruh pada distribusi barang, lalu dicari solusinya.

"Kalau memang ada pengaruhnya, misalnya tidak bisa membawa barang dan sebagainya, agar difasilitasi Pak. Kalau perlu diberi kompemsasi agar para distributor ini bisa tetap menjalankan perannya di tengah wabah Covid-19 ini," terangnya.

Jika lonjakan harga terjadi karena penimbunan, maka perlu ditindak tegas.

Juga, Pak Menteri perlu dalami apakah ada penimbunan. Dan ini saya minta untuk ditindak tegas. Karena saat masa Covid-19 ini masih menimbun, saya rasa ini kejahatan luar biasa yang harus kita tindak," ujar Legislator dari Sumut II ini.

Martin mengatakan, saat ini Kemendag sudah mempermudah dengan membebaskan beberapa persyaratan dan bea impor barang, terutama peralatan kesehatan untuk penanganan Covid-19. Namun, banyak masyarakat atau pelaku pasar belum mengerti.

Karena itu, Kemendag diminta untuk menyampaikan secara terbuka apa saja persyaratan impor tersebut. Agar ada lebih banyak orang yang melakukan impor alat kesehatan.

Tujuannya, agar stoknya cukup untuk memenuhi kebutuhan yang saat ini sedang tinggi. Apalagi pemerintah masih gagal menghentikan pemudik dari Jakarta yang berpotensi memunculkan ledakan pasien Covid-19 di berbagai daerah.

"Kalau kita tidak mengantisipasi ini, mendorong segera peralatan masker, APD dan macam-macam untuk tenaga kesehatan, maka kita kembali lagi ke persoalan yang sekarang terjadi di Jakarta, di mana banyak dokter dan tenaga kesehatan yang menjadi korban dari Covid-19. Jadi saya minta ini untuk dibuka, bukan hanya dibuka keran (impor), tapi juga dibuka (dijelaskan) seluruh persyaratan, agar diketahui oleh masyarakat," tuturnya.

"Intinya Pak, jaga stok pangan dan jaga stok untuk peralatan kesehatan. Apapun yang terjadi ke depan, entah itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB) atau bahkan kalau kita mengikuti langkah negara-negara lain untuk lockdown, maka dua hal ini tidak boleh selip, tidak boleh 'missed'. Ini harus bisa dilakukan dengan baik oleh Kemendag," pungkas Martin menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya