Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Langkah Pencegahan Virus Corona Tidak Memadai, Petugas Bea Cukai Dan Dokter Ogah Kerja

RABU, 25 MARET 2020 | 20:55 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pekerja bea cukai di bandara terbesar di Zimbabwe memutuskan untuk tidak bekerja mulai hari ini (Rabu, 25/3) karena kekhawatiran akan infeksi virus corona yang semakin meningkat.

Bukan hanya itu, alasan lain yang membuat mereka enggan menjalankan tugas mereka adalah karena kurangnya langkah-langkah pencegahan penularan di bandara.  

Serikat Pekerja Revenue Authority Zimbabwe mengatakan, anggotanya di bandara utama di ibukota Harare melakukan kontak ketika berurusan dengan orang yang meninggal karena virus corona. Namun mereka dites swap atau dimasukkan ke dalam isolasi wajib.

"Ada paparan yang sangat tinggi dari semua staf di bandara yang dirujuk karena kurangnya fasilitas yang tepat untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus mematikan," kata sekretaris jenderal serikat pekerja, Lovemore Ngwarati.

"Pekerja tidak akan melapor untuk tugas sampai langkah yang tepat diambil untuk mengurangi bahaya secara substansial," sambungnya.

Zimbabwe sendiri sejauh ini telah mencatat satu kematian dari tiga kasus virus corona yang dikonfirmasi di negara tersebut.

Namun oposisi dan pengkritik Presiden Emmerson Mnangagwa menuduh bahwa pemerintah tidak melaporkan kasus secara menyeluruh dan mencurigai bahwa tingkat infeksi lebih dari data resmi yang disajikan. Namun pemerintah Zimbabwe menyangkal tuduhan itu.

Bukan hanya masalah petugas bea cukai, dokter dan petugas medis di rumah sakit juga waswas karena kurangnya peralatan yang dibutuhkan untuk menangani pasien virus corona atau Covid-19.

Dokter di rumah sakit pemerintah juga banyak yang mengeluhkan fasilitas medis yang masih menghadapi kekurangan peralatan dan obat-obatan.

Asosiasi Dokter Rumah Sakit Zimbabwe (ZDHA) mengatakan anggotanya di Harare Central Hospital pada Rabu (25/3) menarik layanan mereka karena kurangnya pakaian pelindung untuk menangani pasien virus corona.

"Ini bukan serangan. Kami akan kembali setelah mereka menyediakan peralatan perlindungan pribadi," kata Sekretaris Jenderal ZDHA Tawanda Zvakada kepada Reuters.

Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak dokter yang absen dari pekerjaan mereka.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya