Berita

Anggota Unit Darurat Militer melakukan desinfeksi di stasiun metro Nuevos Ministerios selama lockdown di Spanyol/Reuters

Dunia

Infeksi Virus Corona Meroket, Spanyol Sulap Gedung Pertemuan Jadi RS Militer Darurat

SABTU, 21 MARET 2020 | 00:20 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah Spanyol memutuskan untuk menyulap sebuah pusat konferensi di Madrid untuk dijadikan rumah sakit militer darurat raksasa yang akan menampung ribuan pasien virus corona.

Langkah itu diambil di tengah memburuknya infeksi virus bernama resmi Covid-19 itu di negara tersebut dengan 235 kematian lagi dan ratusan kasus infeksi baru.

Diperkirakan akan ada sekitar 5.500 tempat tidur di rumah sakit militer darurat tersebut, termasuk unit perawatan intensif, yang akan dibangun darurat di dalam pusat konferensi IFEMA seluas 240.000 meter persegi itu.

Hal itu dilakukan untuk mengatasi lonjakan pasien yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

"Hari-hari yang paling sulit akan datang sekarang," kata ketua darurat kesehatan Fernando Simon pada Jumat (20/3).

Dia mendesak penduduk untuk tetap berpegang pada lockdown nasional yang dberlakukan pekan lalu sebagai bagian dari keadaan darurat nasional.

"Terus upayakan, kita harus mengatur (untuk mengalahkan virus) sesegera mungkin. Dampaknya pada masyarakat tidak bisa bertahan lama," tambahnya, seperti dimuat Reuters.

Madrid sendiri saat ini menjadi pusat penyebaran virus corona di Spanyol dengan hampir 20 ribu kasus dilaporkan pada hari Jumat (20/3). Spanyol menyusul Iran dengan menjadi negara yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona ketiga di dunia setelah China dan Italia.

Sejauh ini, wilayah Madiris saja telah "menyumbang" 628 kematian dan 7.165 kasus infeksi virus corona.

Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa mengatakan bahwa rumah sakit Spanyol menjalankan beberapa uji klinis untuk menangani kasus-kasus virus corona yang parah dan ringan. Sedangkan kementerian sains mengatakan bahwa para peneliti mereka sedang mengerjakan vaksin potensial dan tes pendeteksian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya