Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Maroko Tangkap Puluhan Orang Penyebar Hoax Di Tengah Wabah Virus Corona

KAMIS, 19 MARET 2020 | 21:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Virus corona atau Covid-19 yang telah menjadi pandemi global saat ini menjadi kekhawatiran banyak negara di dunia. Namun ada hal lain yang juga tidak kalah bahaya daripada penularan virus corona itu sendiri, yakni menyebarnya kabar palsu alias hoax soal virus tersebut.

Penyebaran hoax soal virus corona akan membuat situasi semakin rumit dan membuat masyarakat bingung dengan kesimpang-siuran informasi.

Karena itulah, Maroko tidak memberi ampun bagi siapapun yang memperkeruh suasana dengan menyebarkan kabar hoax di tengah wabah virus corona.


Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh otoritas Maroko adalah dengan menelusuri sumber kabar hoax yang beredar dan menangkap mereka yang bertanggungjawab menyebarkan kabar hoax tersebut.

Pada Kamis (19/3), otoritas Maroko menangkap puluhan orang yang menyebarkan hoax soal virus corona. Satu di antara mereka adalah seorang wanita yang menggunakan saluran YouTube-nya untuk mengatakan bahwa penyakit itu tidak ada.

"Berita palsu adalah penyebab panik pertama di antara warga," kata Perdana Menteri Maroko Saad Eddine El-Otmai, seperti dimuat Reuters (Kamis, 19/3).

Di Maroko sendiri saat ini diketahui telah ada 61 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan dua kasus kematian. Sebagian besar mereka yang positif, terserang virus tersebut di luar negeri.

Pemerintah Maroko sendiri telah mengambil langkah tegas dengan menutup semua masjid, sekolah, kafe dan restoran, serta tempat-tempat olahraga dan hiburan, dan telah melarang semua penerbangan penumpang internasional demi mengerem penularan virus corona.

Bukan hanya itu, pemerintah Maroko juga mengerahkan mobil dengan pengeras suara telah di berbagai kota di negara tersebut untuk meminta orang agar tinggal di dalam rumah demi menghentikan penularan.

Selain itu, transportasi umum, jalan-jalan protokol, dan tempat-tempat keramaian seperti pasar di banyak kota di Maroko telah didesinfeksi untuk menghambat penularan virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.  

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya