Istri Perdana Menteri Kanada Sophie Gregoire Trudeau/Reuters
Istri Perdana Menteri Kanada, Menteri Urusan Dalam Negeri Australia dan pemain sepak bola Chelsea merupakan sederet nama top baru yang menjadi korban terbaru infeksi virus corona jelang akhir pekan ini. Mereka dinyatakan positif terinveksi virus bernama resmi Covid-19 tersebut dan menambah panjang daftar orang di dunia yang terinfeksi virus itu.
Sejauh ini, virus yang menyerang saluran pernapasan itu telah menginfeksi hampir 135 ribu orang dan menewaskan lebih dari 4.900 orang lainnya di seluruh dunia.
Pemerintah dan bank sentral di sejumlah negara di dunia yang terkena dampak berupaya menyiapkan lebih banyak tindakan darurat untuk mengatasi dampak ekonomi dari virus tersebut. Sementara itu, di waktu bersamaan, sederet peristiwa dan kegiatan besar dibatalkan atau ditunda karena kekhawatiran akan virus tersebut.
Dikabarkan
Reuters (Jumat, 13/3), para ahli memperingatkan, karena kurangnya pengujian dan kasus yang tidak dilaporkan, lebih banyak orang mungkin terkena dampak virus tersebut.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan dia akan di isolasi selama dua minggu setelah istrinya, Sophie Gregoire Trudeau, dinyatakan positif virus corona. Dia mengatakan dia mengalami gejala tidak nyaman.
Sementara itu di Australia, tercatat ada hampir 160 infeksi dan tiga kematian akibat penyakit mirip flu ini. Di antara yang terinfeksi adalah salah satu menteri pemerintah profil tertinggi, Peter Dutton, yang bertanggung jawab atas urusan dalam negeri. Meski demikian, dia mengaku dia merasa baik-baik saja.
Sebelumnya, bintang film Tom Hanks mengumumkan di Australia pada hari Kamis (12/3) bahwa ia dan istrinya, aktris Rita Wilson, dites positif terinfeksi virus corona.
Sejumlah besar acara olahraga pun terpengaruh, dengan golf Championship Championship dihentikan dan Grand Prix Formula Satu Australia dibatalkan. Beberapa liga sepak bola Eropa juga ditangguhkan.
Sebelumnya pada Kamis (12/3), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa virus corona adalah krisis kesehatan terburuk Perancis dalam satu abad terakhir.
"Kami baru berada di awal krisis ini," kata Macron.
"Terlepas dari semua upaya kami untuk memecahkannya, virus ini terus menyebar dan cepat," tambahnya.
Dia juga menekankan bahwa pihaknya terus berupaya melawan virus corona.
"(Virus corona) tidak memiliki paspor," tekannya, seperti dikabarkan
AFP.