Berita

Seorang pria berjalan melewati toko-toko yang tutup ketika tindakan pencegahan diambil terhadap virus corona, di Betlehem di Tepi Barat yang diduduki Israel (Jumat, 6/3)/Reuters

Dunia

Virus Corona Infeksi Tujuh Orang Di Palestina, Bethlehem Sepi Pengunjung

JUMAT, 06 MARET 2020 | 23:08 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kekhawatiran akan virus corona membuat jalan-jalan di Bethlehem nyaris kosong pada Jumat (6/3). Hanya segelintir orang yang tampak berlalu lalang selain petugas kepolisian Palestina yang mengenakan masker khusus untuk berpatroli di tempat kelahiran Yesus tersebut.

Hal ini terjadi setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan tindakan pencegahan virus corona selama 30 hari di wilayah Tepi Barat yang diduduki pada hari Kamis (5/3). Langkah itu berdampak besar dalam kegiatan warga serta roda pariwisata di wilayah tersebut.

Langkah itu sendiri diambil setelah tujuh kasus virus corona ditemukan di Betlehem. Infeksi virus bernama resmi Covid-19 itu ditemukan menginfeksi para pekerja hotel yang diduga tertular dari turis asing.


Di bagian lain Tepi Barat, pasukan keamanan Palestina memiliki pos pemeriksaan sendiri dan melakukan pemeriksaan ketat, terutama pada orang asing.

Bukan hanya itu, sejumlah sekolah dan perguruan tinggi juga ditutup sementara waktu dan pesanan tiket maupun hotel wisatawan asing banyak yang dibatalkan.

Sementara itu, mulai Jumat (6/3) di sebelah selatan Yerusalem, gerbang di pos pemeriksaan utama Israel ke Betlehem ditutup da para wisatawan asing yang hendak masuk pun ditolak.

Sementara beberapa pengunjung yang masuk melalui pintu masuk lain mendapati bahwa pusat kota Bethlehem, yakni Gereja Kelahiran atau Gereja Nativitas ditutup.

"Menyedihkan karena kami benar-benar ingin mengunjungi dan melihat kota," kata seorang turis dari Belanda, Leonardo Cairoli, seperti dimuat Reuters.

Sementara itu, Pastor Essa Thalgi dari Gereja Kelahiran mengatakan bahwa gereja sedang disanitasi dan kemungkinan akan dibuka kembali dalam 14 hari.

Akibat langkah tersebut, banyak bisnis lokal yang terganggu. Bethlehem sendiri diketahui memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan asing, terutama mereka yang hendak berziarah. Setiap tahunnya, tidak kurang dari 1,5 juta wisatawan datang ke kota tersebut.

"Anda berbicara tentang bencana secara ekonomis tetapi kita harus menjaga kesehatan kita," kata salah seorang pemilik toko souvenir di Bethlehem, Nabil Giacaman.

Bukan hanya Gereja Kelahiran, langkah tersebut juga menyebabkan otoritas agama menutup sekitar 30 masjid di seluruh Tepi Barat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya