Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net

Dunia

Virus Corona Bikin AS Merana, Trump Temui Sederet Pejabat Top Perusahaan Obat

SENIN, 02 MARET 2020 | 23:29 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak tinggal diam melihat peningkatan infeksi virus corona di negaranya.

Terlebih, satu kasus kematian lainnya akibat virus corona terjadi akhir pekan kemarin. Dengan demikian, tercatat ada dua kasus kematian akibat virus yang juga dikenal dengan nama resmi Covid-19 itu di negeri Paman Sam.
Demi meredam infeksi lebih lanjut dan penanganan maksimal atas kasus virus corona, Trump dan gugus tugasnya yang menangani virus itu menggelar pertemuan dengan sederet eksekutif top perusahaan obat di Amerika Serikat awal pekan ini.


Di antara mereka yang akan ditemui Trump adalah Eksekutif dari perusahaan GlaxoSmith Kline Plc, Sanofi SA, Johnson & Johnson dan Pfizer Inc.

Trump sendiri melalui akun Twitternya mengatakan bahwa rencananya, dalam pertemuan itu dia akan membahas kemajuan vaksin dan penyembuhan virus corona.

Meski begitu, baik Trump maupun Gedung Putih tidak memberikan rincian lebih lanjut soal pertemuan tersebut, termasuk agenda apa saja yang akan dibahas.

Untuk diketahui, di Amerika Serikat sendiri jumlah infeksi virus corona telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan lebih dari 75 kasus yang dikonfirmasi termasuk dua kematian yang dilaporkan.

Kedua kasus kematian itu berada negara bagian Washington di mana sekelompok kasus dipusatkan di panti jompo dekat Seattle. Meski begitu, di wilayah lainnya seperti New York dan Florida, juga ditemukan kasus infeksi virus corona.

Kepala unit penyakit menular di Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat, Anthony Fauci, mengatakan bahwa dia khawatir jumlah kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat bisa melonjak dalam beberapa minggu mendatang.

"Ketika Anda memiliki sejumlah kasus yang telah Anda identifikasi dan mereka telah berada di komunitas untuk sementara waktu, Anda akan melihat lebih banyak kasus daripada yang Anda perkirakan," jelasnya, seperti dimuat Reuters.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya