Berita

Health Talk bank bjb membahas virus Corona/RMOL

Bisnis

Tingkatkan Kesiapsiagaan, Bank BJB Bekali Pegawai Pengetahuan Seputar Covid-19

RABU, 26 FEBRUARI 2020 | 19:54 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Merujuk pada catatan John Hopkins University (JSE), penyebaran virus novel corona atau Covid-19 hingga Selasa (25/2) telah menginfeksi 80,289 warga di seluruh dunia dan merenggut 2,704 jiwa manusia. Virus ini telah menyebar di 30 negara.

Virus yang pertama kali menginfeksi warga di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok tersebut kini menjadi ancaman serius di sejumlah negara. Beruntung, hingga saat ini, di Indonesia belum ada laporan kasus terkonfirmasi. Namun demikian, kewaspadaan tetap perlu diutamakan.

Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap ancaman Covid-19, bank bjb membekali seluruh insannya dengan pengetahuan terhadap virus corona baru tersebut.

Divisi Human Capital bank bjb bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung menyelenggarakan forum dengan tema guna mengedukasi kesiapsiagaan bank bjb menghadapi infeksi Covid-19. Forum tersebut diselenggarakan di Aula lantai 9 Menara bank bjb, Jalan Naripan, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/2).

Melalui forum ini, seluruh insan bank bjb dibekali pengetahuan tentang berbagai hal terkait Covid-19, dari mulai sejarah kemunculan, seluk beluk keluarga besar virus, penyebaran, gejala, deteksi hingga cara merespons.

"Selaras dengan prinsip kehati-hatian yang selalu kami terapkan dalam praktik usaha, perseroan memberikan pembekalan pengetahuan guna mengantisipasi berbagai hal yang dapat mengintervensi dinamika usaha. Diharapkan dengan pembekalan ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kepanikan yang tak perlu sehingga kondusivitas dapat senantiasa terjaga," kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kota Bandung Girindra Wardhana memaparkan, Covid-19 berasal dari famili coronavirus yang sebelumnya juga pernah mewabah. Setidaknya ada dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Covid-19 adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya menginfeksi manusia.

"Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang dikenal beredar pada hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia. Covid-19 memiliki kesamaan materi genetik tertinggi sebesar 96% dengan virus Corona non-SARS yang ada di kelelawar (Bat CoV RaTG13)," kata Girindra.

Perkembangan virus ini dimulai pada 30 Desember 2019. Saat itu, Wuhan Municipal Health Committee mengeluarkan pernyataan "pemberitahuan segera tentang pengobatan pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui".

Pada 9 Januari, kematian pertama akibat corona terkonfirmasi di Tiongkok. Pada 13 Januari, kasus pertama di luar Tiongkok terkonfirmasi di Thailand. Hingga saat ini, perkembangan infeksi Covid-19 masih terus menyebar.

Lebih jauh Girindra menerangkan, gejala manifestasi klinis Covid-19, biasanya muncul dalam dua hingga 14 hari setelah paparan. Gejalanya mencakup demam pada 90% kasus, letih, lemah, lesu dan batuk kering 80%, sesak napas 20% dan distress pernapasan 15%.

Selain itu, biasanya terlihat gambaran perubahan di kedua lapangan paru pada rontgen dada. Tanda vital ini umumnya stabil saat dalam perawatan. Pada kasus yang berat, wabah dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan hingga kematian.

Covid-19 juga memiliki sejumlah klasifikasi pasien, yakni orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, kasus probable, dan kasus konfirmasi.
Orang dalam pemantauan adalah seseorang yang mengalami gejala demam lebih dari 38 derajat Celcius atau memiliki riwayat demam, ISPA ringan sampai berat yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari sebelum timbul gejala.

Selanjutnya, pasien dalam pengawasan adalah seseorang yang mengalami demam lebih dari 38 derajat Celcius atau ada riwayat demam, batuk/pilek/nyeri tenggorokan, pneumonia dan memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari sebelum timbul gejala.

Adapun kasus probable merujuk pada pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk Covid-19 tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) atau seseorang dengan dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus. Pada kasus konfirmasi, seseorang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 melalui pemeriksaan laboratorium.

"Jika mengalami gejala demam, batuk, sesak napas dan baru bepergian dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit, segera berobat ke Puskesmas atau RS terdekat. Berikan informasi kepada dokter dan tenaga kesehatan tentang riwayat perjalanan," ujar Girindra.

Sebagai langkah antisipasi mencegah penyebaran, Girindra meminta agar etika batuk diterapkan, dengan menutup menggunakan masker, tisu, atau lengan. Setelah itu, segera buang tisu yang sudah dipakai atau cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Tips selanjutnya adalah gunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran pernafasan (demam, batuk dan flu) dan segera berobat.

Langkah antisipasi penyebaran lain, bisa dilakukan dengan sering mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun selama 20 detik, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah merawat binatang.

Jika tidak tersedia air, dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70–80%. Jika sedang sakit, diminta pula agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan membatasi kontak.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya