Berita

Pulau Sebaru/Net

Nusantara

188 ABK Yang Ada Di Kapal World Dream Akan Diobservasi Di Pulau Kosong Sebaru Kecil

SELASA, 25 FEBRUARI 2020 | 07:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah akan mengevakuasi warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) World Dream ke Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan setelah dievakuasi, sejumlah 188 ABK akan diobservasi (dikarantina) di Pulau Sebaru Kecil.

“Lokasinya di pulau kosong, aman, pulau yang tidak berpenghuni dan memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk observasi,” ungkapnya lewat keterangan tertulisnya, Senin (24/2).

Evakuasi 188 ABK tersebut dilakukan secara transfer (boat to boat) dari kapal World Dream ke kapal Rumah Sakit Dr Soeharso milik TNI.

Kapal Dr Suharso saat ini sudah menuju ke laut sekitar wilayah Riau. Para WNI ABK kapal World Dream kemudian akan dipindahkan ke kapal Dr Suharso dan diobservasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh WHO.

Observasi di Pulau Sebaru Kecil akan dilaksanakan selama 14 hari sejak kedatangan di pulau tersebut. Prosedur yang sama dilakukan saat observasi WNI dari Wuhan, Tiongkok, di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Tim gabungan yang sudah berpengalaman dan terlatih melakukan observasi di Natuna akan ditugaskan untuk menangani ini.

Pulau Sebaru Kecil dianggap cocok untuk lokasi observasi karena tidak ada penghunian warga alias kosong. Diketahui pulau ini pernah menjadi tempat rehabilitasi narkoba, dengan fasilitas yang sangat baik dan memadai.

Terawan memastikan, pemerintah akan fokus mengevakuasi WNI di kapal pesiar World Dream terlebih dulu karena risikonya paling kecil.

“Kita baru konsentrasi semua untuk World Dream karena itu yang sudah paling dekat dengan kita. Arahan presiden semua harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian. Beberapa skenario juga sudah kami siapkan, semoga semua bisa berjalan dengan baik,” harap Terawan.  

Ia menyatakan 188 WNI itu sudah mendapatkan sertifikat bebas virus Corona atau COVID-19.

"ABK yang ada di kapal World Dream itu sudah mendapatkan sertifikasi sehat, baik dari pemerintah Hong Kong maupun tim dokter di kapal. Jadi mereka dapat dua sertifikasi. Karena itu sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Diamond Princess," jelas Terawan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya