Berita

Helmy Yahya/Net

Nusantara

Istana Ternyata Tidak Senang dengan Keputusan Pemecatan Helmy Yahya

SELASA, 25 FEBRUARI 2020 | 06:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemecatan  Direktur Utama TVRI Helmy Yahya ternyata masih berkelanjutan. Pihak Istana disebut tidak mengapresiasi langkah Dewan Pengawas yang memecat Helmy Yahya.

Istana menganggap pemecatan itu didasari oleh pertikaian, sehingga dianggap tidak memiliki dasar yang kuat.

Hal itu disampaikan anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan, kepada media. Ia  menjelaskan, sikap Istana atas pemecatan Helmy Yahya itu terungkap saat Komisi 1 melakukan rapat dengan Menteri Sekretaris Negara.

"Mensesneg (Pratikno) dalam rapat dengan sembilan fraksi Komisi I menyatakan, Presiden (Joko Widodo) tidak happy dengan pemecatan terhadap dirut TVRI karena isunya bukan performa, tapi isunya adalah pertikaian Dewan Pengawas vs Dirut," ujar Farhan di Jakarta, Senin (24/2).
 
Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kelak akan mengungkapkan kinerja Helmy selama 2017-2019.

Farhan sendiri menilai tindakan Dewas melanggar etika politik. Sebab, secara sepihak telah melakukan pemecatan Helmy Yahya dari kursi dirut TVRI.
 
"Sikap Dewas yang jalan terus melakukan pemecatan dirut dan perekrutan dirut baru dinilai mengabaikan proses politik dengan DPR," ujar Farhan.
 
Sebelumnya, DPR dan Menteri Telekomunikasi dan Informatika telah melakukan mediasi terkait kasus emecatan Helmy Yahya. Belakangan, akhirnya Helmy mundur dengan rencana membawa masalah pemberhentian ini ke ranah hukum.

Helmy Yahya diberhentikan secara hormat dari posisinya sebagai Direktur Utama TVRI. Pemberhentian dilakukan Dewas TVRI, 16 Januari 2020.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya