Berita

Menteri Edhy Prabowo/Istimewa

Bisnis

Selain Resmikan Gudang, Menteri Edhy Bakal Koordinasi Antar-Kementerian Agar Petambak Garam Sejahtera

JUMAT, 31 JANUARI 2020 | 23:56 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Dalam rangka memudahkan petani garam menyimpan hasil panen,
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meresmikan Gudang Garam Nasional (GGN) di Kabupaten Pati, Jawa Tegah, Jumat (31/1).

Peresmian ini mewakili lima GGN lainnya yang tersebar di berbagai daerah, yakni Demak, Jepara, Indramayu, Pamekasan dan Aceh Utara dengan nilai pembangunan masing-masing Rp 2,5 miliar.

Keenam GGN tersebut masing-masing berkapasitas 2.000 ton, sehingga total daya tampung keseluruhannya mencapai 12.000 ton.

Keenam GGN tersebut masing-masing berkapasitas 2.000 ton, sehingga total daya tampung keseluruhannya mencapai 12.000 ton.

"Untuk para petambak garam di lapangan, ini sudah ada akses pergudangan. Diharapkan bisa menampung garam saat musim panen sehingga kualitasnya terjaga," ujar Edhy.

Dengan diresmikannya GGN di Pati, total gudang yang sudah dibangun di Jawa Tengah sebanyak sembilan unit. Dua lainnya ada di Brebes dengan kapasitas 2.000 ton dan 1.000 ton. Sedangkan satu lagi berada di Rembang dengan kapasitas penyimpanan 1.000 ton.

Selain meresmikan GGN di Pati, Menteri Edhy juga menyempatkan membuka dialog dengan petani garam, pelaku industri perikanan, dan para nelayan.

Mayoritas, mereka mengeluhkan harga garam yang saat ini berada di level Rp 250 per kilogram. Harga tersebut sangat jauh dibandingkan sebeglumnya yang mencapai ribuan per kilogramnya. Mereka beranggapan jatuhnya harga garam karena ramainya impor.

Menanggapi keluhan para nelayan, Edhy mengaku sudah berkoordinasi dengan Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan untuk memecahkan persoalan tersebut.

"Semua kita lakukan secara koordinasi. Tapi yang perlu digarisbawahi, pemerintah tidak akan membiarkan petambak garamnya sengsara," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Koordinasi juga dilakukan dengan Kementerian PUPR untuk pembangunan infrastuktur jalan menuju lokasi tambak. Karena salah satu penyebab tingginya ongkos produksi garam yang diterima adalah tingginya biaya angkut garam dari tambak menuju lokasi penyimpanan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya