Disinyalir Dendam Pribadi, Presiden Guatemala Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Venezuela

Sama-sama berada di benua Amerika, ternyata tidak membuat Guatemala dan Venezuela memiliki ikatan persahabatan yang kuat.

Dalam pengumuman yang diberikan oleh Presiden Guatemala yang baru, Alejandro Giammattei pada Kamis (16/1), pemerintahannya akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Venezuela.

Dalam pengumuman tersebut, Giammattei juga mengaku telah meminta Menteri Luar Negeri Pedro Brolo untuk memanggil kembali seluruh perwakilan Guatemala yang berada di Caracas, Venezuela, dan menutup kantor kedutaan tersebut.

"Kami telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri bahwa satu-satunya orang yang tersisa di kedutaan besar di Venezuela harus kembali dan kami secara definitif mengakhiri hubungan dengan pemerintah Venezuela," ujar Giammattei dalam pengumumannya seperti yang dikutip TRT World.

"Kita akan menutup kedutaan. Ini adalah masalah yang menyangkut seluruh benua," tambahnya.

Sebelum memberikan pengumuman yang cukup mengejutkan tersebut, Giammattei yang baru dilantik beberapa hari lalu ini juga telah bertemu dengan Kepala Organisasi Negara-negara Amerika, Luis Almagro.

Giammattei sendiri tampaknya memiliki dendam pribadi terhadap Venezuela, khususnya Presiden Nicolas Maduro. Pada Oktober lalu, ketika Maduro terpilih kembali menjadi presiden, dia tidak memberi izin Giammattei masuk ke Venezula.

Giammattei justru dikirim kembali ke Guatemala dengan penerbangan lain. Menteri Luar Negeri era Maduro, Jorge Arreaza mengatakan Giammattei adalah lelucon karena telah melemparkan dirinya sendiri ke "kaki Donald Trump".