Berita

Jokowi ajak UEA berinvestasi di Indonesia dengan mengembangkan nikel/Net

Bisnis

Jokowi Ajak UEA Kembangkan Industri Nikel Di Indonesia

SELASA, 14 JANUARI 2020 | 11:59 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Indonesia ingin ikut berperan dalam membentuk energi masa depan yang terbarukan. Setidaknya terdapat beberapa hal yang telah dan sedang dilakukan oleh Indonesia.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (13/1).

Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia turut berkontribusi membentuk energi masa depan, khususnya di bidang penyimpanan energi. Nikel merupakan salah satu bahan penting dalam pembuatan baterai lithium ion, yang banyak digunakan di ponsel pintar.

“Jadi dalam sepuluh tahun mendatang, setiap kali Anda melihat ponsel pintar, Anda akan teringat bahwa Anda membawa bagian kecil dari Indonesia di kantung dan tas setiap hari. Itu akan mengingatkan Anda kepada bagian kecil dari mineral Indonesia,” ucap Presiden Jokowi.

Selain digunakan di ponsel, baterai lithium ion juga diperlukan sebagai salah satu komponen kelistrikan dalam sistem transportasi misalnya mobil listrik. Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan Indonesia siap untuk mensuplai kebutuhan dunia terhadap industri baterai lithium ion yang tumbuh dengan cepat.

“Kami mengundang Anda semua untuk bermitra dengan kami, membangun industri di dalam negeri untuk memproduksi komponen baterai sebagai perpanjangan hilir alami dari produksi nikel kami,” lanjut Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, Indonesia juga bakal berperan penting dalam pembentukan energi masa depan terkait bahan bakar bio diiesel B-20 dan B-30. Mengingat Indonesia merupakan negara pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia.

“Tahun lalu kita mengimplementasikan program B-20. Seluruh produk bahan bakar diesel kita harus mengandung minimal 20 persen minyak kelapa sawit bio diesel. Dan kebijakan ini menghemat anggaran impor bahan bakar sebesar 3,4 miliar dolar AS dan mengurangi 8,9 miliar ton emisi karbondioksida,” ungkap Jokowi.

Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia pun telah meluncurkan program B-30 tahun ini yang akan lebih menghemat lagi anggaran impor bahan bakar dan lebih menurunkan lagi emisi gas rumah kaca.

Jokowi menegaskan, pemerintah Indonesia akan terus merestrukturisasi sistem energinya, sehingga bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya