Berita

Nadiem Kerja sama dengan Netflix/Net

Bisnis

Kerja Sama Nadiem Makarim Dengan Netflix Bukan Terobosan Tapi Kebobolan

SABTU, 11 JANUARI 2020 | 16:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Direktur Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menyoroti langkah yang diambil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang menggandeng Netflix untuk mengembangkan industri perfilman nasional. Hal ini dianggapnya merugikan.

Menurutnya, Nadiem Makarim harus diingatkan kalau sekarang adalah pejabat publik, bukan lagi pengusaha. Ada regulasi yang harus ditegakkan. Nadiem juga harus menjaga wibawa bangsa.

"Saya melihat aksinya dengan Netflix itu seperti tak berkoordinasi dengan Menkominfo, Menkeu, atau Menparekraf, yang menginginkan Netflix memenuhi terlebih dahulu kewajiban sebelum berbisnis di Indonesia," tegas Heru Sutadi dalam keterangannya, Sabtu (11/1).

Heru menegaskan, untuk bisa bekerja sama harus dilihat dulu status badan hukum Netflix di Indonesia. Berdasar Peraturan Pemerintah (PP) Perdagangan Melalui Sistem Elektronik 80/2019 yang baru, pemain seperti Netflix harus memiliki badan usaha tetap di Indonesia.

"Setahu saya, baru ada akun Twitter  Netflix. Sudah ada PT atau badan hukum Indonesia, belum itu Netflix?" tanya Heru.

Heru menilai, kerja sama Kemdikbud dengan Neflix jauh di bawah ekspektasi publik akan sosok pembaruan dan diharapkan mampu memberikan terobosan dari seorang Nadiem Makarim. Ia berharap Kemdikbud dengan Pustekkom dan produser film Indonesia serta industri kreatif bisa mandiri bikin platform sendiri seperti Nadiem bangun Gojek.

“Kalau hanya gabung ke Netflix, nggak perlu seorang lulusan Harvard yang kesohor, teman-teman YouTuber yang pendidikannya di pelosok daerah juga bisa berpikir seperti itu,” ujar Heru.

Menurut Heru, kerja sama dengan Netflix bukan terobosan tapi sebuah kebobolan.

"Pemerintah sendiri sedang kesulitan mengejar pajak platform Over The Top (OTT) termasuk Netflix," urai Heru.
Melihat model kerja sama yang ditawarkan Netflix ke Kemdikbud, bagi Heru itu hanya gimmick marketing karena nilai 1 juta dolar atau setara Rp 14 miliar  diberikan dalam bentuk komitmen menggelar sejumlah pelatihan bagi kreator film.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya