Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berada di dalam kereta api yang akan melaju ke Krimea/Reuters

Dunia

Di Tengah Sanksi Eropa, Putin Buka Rute Kereta Api Dari Rusia Ke Krimea

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 07:40 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Presiden Rusia Vladimir Putin membuka rute kereta api yang menghubungkan dua kota terbesar Rusia, Moskow dan St Petersburg ke wilayah Krimea yang diambil kembali oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 lalu.

Dalam upacara peresmian rute tersebut (Senin, 23/12), Putin menegaskan bahwa hal itu adalah bukti bahwa Rusia mampu menjalankan proyek infrastruktur raksasa.

Rute tersebut melintang di atas jembatan yang menghubungkan daratan Rusia dengan semenanjung Krimea.

"Dengan pekerjaan, bakat, kebulatan tekad, dan pikiran tunggal, Anda telah menunjukkan bahwa Rusia mampu melakukan proyek infrastruktur berskala dunia seperti itu. Ini adalah jembatan terpanjang, bukan hanya di Rusia, tetapi juga di Eropa," kata Putin di hadapan para pekerja yang membangun rute tersebut.

"Dan Anda telah menunjukkan bahwa kami dapat melakukan proyek berskala besar menggunakan kemampuan teknologi kami sendiri. Ini, tanpa berlebihan, memberi kita semua keyakinan bahwa kita dapat dan pasti akan melakukan proyek serupa di masa depan," tambahnya, seperti dimuat Reuters.

Diketahui bahwa sanksi Uni Eropa melarang warga dan perusahaan Eropa untuk berinvestasi di Krimea, termasuk dalam sektor transportasi dan infrastruktur. Hal itu mempersulit upaya Rusia untuk membangun jembatan senilai 212 miliar rubel yang menjadi rute kereta api tersebut.

Putin sendiri mengklaim bahwa rute baru tersebut diperkirakan akan dapat mengangkut sekitar 14 juta penumpang dan sekitar 13 juta ton barang tahun depan.

Kereta penumpang pertama melaju tidak lama setelah rute diresmikan oleh Putin. Kereta itu membawa 530 orang meninggalkan St Petersburg pada Senin sore (23/12).

Sementara layanan kereta penumpang dari kota Moskow akan dimulai pada hari ini (Selasa, 24/12). Sedangkan layanan pengiriman dan penumpang dari kota-kota Rusia lainnya akan dimulai tahun depan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya