Pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Hanura Chairuddin Ismail yang menyebut Munas III Hanura yang digelar oleh kubu Ketua Umum Hanura Oesman Sapta alias OSO adalah Munas abal-abal, dibantah keras oleh pendiri sekaligus penggagas Hanura Yus Usman Sumanegara.
Dia menegaskan, pernyataan dari orang dekat mantan Ketum Hanura Wiranto itu rencananya akan diseret ke ranah hukum. Namun, pihaknya masih mengkajinya terlebih dahulu.
"Kami pelajari dulu. Tadi kami minta salah satunya supaya menghentikan pernyataan-pernyataan yang tidak benar itu," kata Yus kepada wartawan di Kantor DPP Partai Hanura, City Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/12).
Yus menjelaskan, Munas III yang diselenggarakan oleh DPP Hanura dan menghasilkan aklamasi terhadap OSO telah sesuai ketentuan UU partai politik dan AD/ART partai.
"Sehingga semua keputusan-keputusan Musyawarah Nasional III Partai Hanura sah dan mengikat," tegas Yus.
Berdasarkan putusan MA 194K/Tun/2019 tanggal 13 Mei 2019 merupakan bukti legal standing sebagaimana tercatat di Kemenkumham bahwa Partai Hanura adalah ketumnya OSO, jadi bukan abal-abal.
"MA mengakui DPP Hanura yang mendapat legalitas dari pemerintah adalah DPP Hanura di bawah kepemimpinan Ketum Oesman Sapta Odang. Sehingga kalau ada yang masih mengaku-ngaku DPP lain, adalah ilegal," demikian Yus.
Chairuddin Ismail sebelumnya menyatakan, dia hanya ingin menyelamatkan partai. Karena itu dia menyebut Munas kubu OSO adalah Munas abal-abal.
"Itu bukan Munas, itu adalah kenduri nasional. Karena enggak ada pertanggungjawaban ketua, yang aneh-aneh tadi itu. Masalah anggaran dasar itu semua tidak dipenuhi," kata Chairuddin di Jakarta pada 18 Desember 2019.