Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/RMOL
Perhelatan musik elektronik terbesar se-Asia Tenggara, Djakarta Warehouse Project alias DWP tahun 2019 telah selesai diselenggarakan.
Acara musik DWP memang tidak lepas dari pro dan kontra. Bagi mereka yang menolak, menilai acara musik itu tidak lebih dari ajang maksiat.
Protes terhadap DWP pun selalu digaungkan setiap kali perhelatan ini akan digelar.
Bahkan sejumlah ormas pun beberapa kali berunjuk rasa di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta menyuarakan pembatalan acara konser tersebut.
Terkait polemik ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi penyelenggaraan DWP.
"Penyelenggara (DWP) memiliki komitmen, sebelum penyelenggaraan, mereka menandatangani komitmen dengan tim kita yang berada di lapangan memantau," ujar Anies usai meninjau kesiapan kebutuhan pangan untuk Natal dan Tahun Baru, di Food Station Tjipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (20/12).
Anies menjelaskan, dari pantauan di lapangan, tim telah mengumpulkan data-data yang selanjutnya akan dilakukan pemanggilan.
"Pemanggilan itu untuk menunjukkan komitmennya dibandingkan dengan kenyataan saat pelaksanaan. Dari situ nanti kita lakukan penilaian," terang Anies.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut terkait hasil penilaian yang dilakukan Pemprov DKI terhadap DWP, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjawab normatif.
"Nanti kalau sudah selesai (penilaiannya) diumumkan," pungkas Anies.