Berita

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun (tengah) usai seminar soal teknologi blockchain/Istimewa

Nusantara

Pengembangan Teknologi Blockchain Di Indonesia Sangat Butuh Dukungan Pemerintah

JUMAT, 13 DESEMBER 2019 | 13:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sudah saatnya Indonesia mulai mengembangkan teknologi blockchain. Karena teknologi masa depan ini punya manfaat besar dalam pertumbuhan berbagai sektor industri di Tanah Air.

Pertimbangan itulah yang membuat KBRI Beijing, bekerja sama dengan Valdo Media Communication, menyelenggarakan seminar bertajuk “Let’s Talk Blockchain” di Auditorium Telkom, Telkom Landmark Tower, Jakarta, Rabu (11/12) lalu. Lebih dari 300 peserta dari kalangan entrepreneur, asosiasi bisnis, akademisi, pegiat teknologi, serta sejumlah pejabat pemerintah pemangku kebijakan antusias mengikuti seminar tersebut.

Dalam sambutannya di seminar itu, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan, ide menyelenggarakan seminar tersebut lahir dari upayanya untuk membawa teknologi masa depan ke Indonesia.


Berkaca dari perkembangan teknologi di Tiongkok, sejumlah teknologi seperti cashless payment, Artificial Intelligence, 5G, Big Data, Internet of Things, cloud computing, termasuk blockchain mulai banyak diterapkan di sana.

Karena itu Indonesia perlu mengejar ketinggalan di bidang teknologi dengan memanfaatkan keunggulan demografi yang sedang dialami.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar berpandangan, teknologi blockchain memiliki peluang yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan oleh Indonesia di berbagai bidang.

"Karakteristik blockchain yang penting adalah bagaimana teknologi tersebut memiliki kemampuan traceability untuk informasi dan data dari berbagai sektor di Indonesia termasuk pertanian, perikanan, manufakturing, keuangan, dll," ucap Mahendra dalam keterangan tertulis KBRI Beijing, Jumat (13/12).

"Inklusivitas menjadi kunci bagi penerapan teknologi yang mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Indonesia dengan demokrasi yang dinamis dan populasi yang muda membentuk lingkungan pendukung bagi ekosistem teknologi digital untuk mencapai potensi maksimal implementasi teknologi," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, KBRI Beijing juga mengundang Founder dan CEO Blockchain Center, Sam Lee, yang memiliki pengalaman membangun ekosistem blockchain di berbagai negara seperti Australia, Uni Emirat Arab, Thailand, serta negara-negara lainnya. Saat ini tak kurang dari 14 blockchain center telah berdiri di seluruh penjuru dunia.

Sam Lee juga menekankan pentingnya dukungan kebijakan dari pemerintah untuk membangun teknologi blockchain yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan.

Seminar kali ini merupakan tonggak pertama bagi pengembangan teknologi blockchain di Indonesia yang melibatkan pemerintah. Hal ini sejalan dengan perhatian yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo terhadap perkembangan teknologi serta generasi muda Indonesia yang akan menjadi generasi penggerak perekonomian bangsa di masa depan.

Ke depan, KBRI Beijing berencana untuk mengembangkan kerja sama awal yang menjadi hasil seminar tersebut. Diharapkan dalam waktu dekat, Indonesia akan memiliki blockchain center seperti negara-negara lainnya bahkan menyelenggarakan konferensi berskala internasional untuk penerapan teknologi blockchain.

Turut hadir pada seminar tersebut, Direktur Telekomunikasi-Kemenkominfo RI, Firmansyah Lubis. Kemenkominfo sendiri saat ini tengah mendorong kemajuan teknologi dengan membangun infrastruktur digital di pelosok tanah air.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya