Berita

Bendahara Umum PP Muhammadiyah sekaligus Sekjen MUI, Anwar Abbas/Net

Politik

Bantah Dapat "Uang Diam" Soal Muslim Uighur, PP Muhammadiyah Dan MUI Justru Lantang Melawan

JUMAT, 13 DESEMBER 2019 | 13:34 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membantah keras informasi yang dilaporkan media asing Wall Street Journal (WSJ) pada Rabu (11/12). WSJ menyebut ormas Islam Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, hingga lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat gelontoran dana dari Pemerintah China untuk "diam" dalam isu pembantaian etnis Muslim Uighur di Xianjiang, China.

Penegasan itu disampaikan oleh Bendahara Umum PP Muhammadiyah sekaligus Sekjen MUI, Anwar Abbas saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakata, Jumat (13/12).

"Muhammadiyah dan MUI tidak akan berhenti menentang kezaliman. Muhammadiyah dan MUI akan tetap bersuara dengan lantang melawannya," tegas Anwar Abbas.

Anwar memang membenarkan, sejumlah perwakilan ormas Islam sempat diundang oleh Pemerintah China. Hal itu dalam rangka meninjau langsung keadaan etnis Muslim Uighur di sana.

"Kalau Pemeritah China mengundang ormas-ormas Islam, iya. Tapi kalau itu akan menyebabkan Muhammadiyah dan MUI tidak lagi akan berani bersuara dalam menghadapi kezaliman? Ya tidaklah!" tegasnya.

Anwar menuturkan, saat perwakilan ormas Islam diundang ke Xianjiang pun tidak berkesempatan meninjau langsung kamp-kamp etnis Muslim Uighur. Bahkan, pihaknya juga meragukan bahwa kala itu yang didatangi adalah kamp-kamp etnis Muslim Uighur.  

"Katanya diajak tapi di sana lagi musim dingin, di bawah nol derajat. Dan kawan-kawan saya tidak tahu persis apakah itu kamp-kamp (Uighur) atau bukan," bebernya.

Satu hal yang pasti, lanjut Anwar, PP Muhammadiyah dan MUI menilai Pemerintah China telah mengabaikan kemanusiaan dan tidak menghormati hak-hak kebebasan beragama bagi warganya.

"Oleh karena itu meskipun seribu kali Pemerintah China mengundang MUI dan Muhammadiyah untuk datang ke China, maka selama Pemerintah China tidak bisa menghormati hak-hak beragama rakyat Uighur maka MUI dan Muhammadiyah akan tetap bersuara dengan lantang melawannya," tegasnya.

Demikian juga dengan kasus yang terjadi di Afganistan dan Palestina. Kata Anwar, selama pemerintah Amerika tidak menghormati hak-hak rakyat Afganistan dan Palestina, maka Muhammadiyah dan MUI tidak akan tinggal diam.

"Muhammadiyah dan MUI tidak memusuhi negara China dan Amerika. Yang kami musuhi adalah perbuatannya yang tidak benar dan tidak manusiawi," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya