Berita

Produk sawit Indonesia akan diterima India tanpa diskriminasi lagi/Net

Bisnis

Imbalan Tak Diskriminasi Sawit, India Minta Indonesia Beli Beras Dan Gula

SENIN, 04 NOVEMBER 2019 | 12:56 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pernyataan India untuk tidak lagi mendiskriminasi sawit dari Indonesia ternyata berujung sebuah imbalan. Pasalnya, setelah berjanji menyetujui persyaratan ekspor kelapa sawit Indonesia, India kemudian meminta agar Indonesia membeli beras dan gula dalam bentuk raw sugar.

Demikian yang disampaian oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat media briefing usai kegiatan hari kedua KTT ASEAN di Bangkok, Minggu sore (3/11), seperti yang dimuat di laman resmi Sekretariat Kabinet.  

Menurut Airlangga, India melalui Perdana Menteri Narendra Modi telah setuju untuk mengimpor kelapa sawit Indonesia, seperti yang dilakukan kepada Malaysia. Modi bahkan setuju dengan persyaratan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

"Memang saat sekarang tarif kelapa sawit, baik itu untuk Crude Palm Oil (CPO) maupun Refined Bio Blended (RBD) sudah sama. Semula ada perbedaan 5 persen, namun sesuai dengan permintaan Bapak Presiden, Perdana Menteri Narendra Modi menerima itu sehingga tarif CPO dan RBD itu sama,” kata Airlangga.

Nantinya, CPO dan RBO yang akan dikirimkan ke India menjadi 37,5 persen dan 45 persen, dari sebelumnya 40 persen dan 50 persen. Angka ini berlaku untuk Indonesia dan Malaysia, sehingga tidak ada diskriminasi satu dan lainnya.

Diakui Airlangga, India meminta Indonesia untuk membeli beras dan gula dalam bentuk raw sugar. Perihal ini, pemerintah Indonesia sudah menyatakan akan menerima proposal tersebut secara bertahap.  

“Nanti bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan ke depan dan memang per hari ini trade kita dengan India positif. Kita positif 8 miliar dollar AS (setara Rp 112 triliun, Rp 14.020/dolar AS), tertinggi di 2017 sebesar 10 miliar dollar AS (setara Rp 140 triliun), dan komoditas utamanya adalah batu bara dan kelapa sawit,” pungkas Airlangga.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya