Berita

Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin/Net

Politik

Pakar: Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin Akan Lebih Berat

MINGGU, 20 OKTOBER 2019 | 20:51 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan KH. Maruf Amin 2019-2024 diprediksi akan lebih berat dibandingkan periode sebelumnya.

Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Prof. Hermawan Sulistyo mengatakan, banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satunya problem lingkungan domestik dan internasional.

Menurutnya, Jokowi akan mengalami problem domestik dan internasional dalam lima tahun ke depan sehingga akan kritis dan sulit untuk dikendalikan.

“Lingkungan domestik maupun internasional tidak kondusif, sosial division pembelahan sosial sekarang ini sudah pada titik kritis atau lampu kuning setengah merah,” jelas Hermawan Sulistyo kepada Kantor Berita Politik RMOL saat ditemui di kediamannya Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu (20/9).

Dia memberikan gambaran mengenai kondisi domestik di Papua. Saat ini Jokowi berupaya untuk membangun infrastruktur untuk mengatasi permasalahan di Papua. Namun, terkendala dengan adanya kondisi masyarakat yang belum dapat menerima adanya budaya baru lantaran telah lama mengalami kondisi budaya leluhur.

“Tidak mungkin dia masuk ke Papua, membangun infrastruktur, membangun masyarakatnya yang berada dalam kondisi seribu tahun jarak peradaban dengan cara-cara sebelumnya." tuturnya.

"Selama ini yang dilakukan semua orang ke sana ada proses falsifikasi, ada proses seperti ini, kita lebih berbudaya mengajari orang-orang yang tidak berbudaya, jadi ini problem paling berat di Papua,” lanjutnya.

Hal berbeda terjadi di Pulau Jawa, lanjut Hermawan, Jokowi bukan dari kalangan santri sehingga dia butuh back up dari Kiai Maruf.

"Tetapi dia tidak punya keberanian untuk menghadapi fagot-fagot agama seperti itu menghadapi risikonya terlalu lunak harus lebih berani,” tambahnya.

Jokowi juga dinilai belum mampu mengatasi isu talibanisasi yang ada di KPK yang berdampak pada Wiranto yang menjadi korban penusukan.

“Isu talibanisasi di KPK aja dia enggak straight, dampak-dampak dari pembubaran HTI itu tidak dengan tegas dia libas. Akhirnya kita tahu problem internal di dalam negeri,” pungkasnya.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya