Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Penunggak Iuran BPJS Akan Disanksi, Pengamat: Kalau Bantu Rakyat Jangan Cari Keuntungan

RABU, 09 OKTOBER 2019 | 14:01 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Wacana pemerintah yang akan memberikan sanksi terhadap penunggak iuran BPJS Kesehatan mendapat kritik dari berbagai kalangan.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, rencana pemerintah yang mengancam akan memberi sanksi kepada penunggak iuran BPJS Kesehatan merupakan sesuatu yang tidak adil.

"Harusnya rakyat itu nggak bayar iuran BPJS. Kalau BPJS sekarang ini secara kebijakan tidak terlalu menguntungkan rakyat," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/10).

Menurut Pangi, negara seharusnya menggelontorkan uang untuk membiayai kesehatan, pendidikan dan subsidi rakyat miskin.

"Kan lagu lama kaset usangnya adalah negara selalu rugi. Memang negara mencari keuntungan dari BPJS? Memang BPJS mau jadi kapitalis?," tanyanya.

"Seharusnya gratis dong kalau memang niat bantu rakyat, jangan mencari keuntungan dari rakyat. Negara bantu apa rakyatnya?" sambung Pangi.

Bahkan Pangi menyebut, ketika rakyat sudah capek-capek bayar iuran BPJS tiap bulan dan tak pernah telat. Lalu ketika ada anggota BPJS yang sakit, justru banyak penyakit yang tidak ditanggung BPJS.

"Ini negara macam apa memperlakukan rakyat demikian. Bantu rakyat serius dong," tegasnya.

Pemerintah sedang menggodok Instruksi Presiden (Inpres) yang akan menetapkan penunggak iuran BPJS Kesehatan tidak bisa mengakses pelayanan publik seperti SIM, Paspor, dan layanan administratif lainnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya