Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tiga Hari Unjuk Rasa, 33 Nyawa Melayang

JUMAT, 04 OKTOBER 2019 | 08:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Jumat (4/10), tiga hari unjuk rasa dan 33 jiwa sudah melayang di Irak. Peningkatan korban jiwa terjadi ketika pengunjuk rasa menentang pemberlakuan jam malam di Baghdad dan kota-kota lainnya.

Dimuat Associated Press, penunjuk rasa kembali turun ke jalan pada Kamis (3/10) untuk menentang adanya jam malam dan pemotongan akses internet. Untuk memukul mundur pengunjuk rasa, petugas keamanan menggunakan gas air mata dan amunisi langsung yang membuat keadaan rusuh dan menewaskan banyak korban yang mayoritas adalah demonstran.

Korban jiwa pertama muncul pada Kamis (3/10) di mana seorang pengunjuk rasa terbunuh ketika bergerak menuju Lapangan Tahrir di pusat kota. Pada kesempatan itu, para pengunjuk rasa langsung membakar gedung-gedung pemerintahan.

Pada pagi di hari yang sama di kota Basra, Irak bagian selatan, sekelompok penyerang melakukan aksi penembakan terhadap seorang aktivis, Hussein Adel Madani dan istrinya. Sementara itu, lima demonstran juga ditembak mati di Zaafaraniya.

Warga Irak yang berada di luar negeri kemudian meramaikan media sosial dengan menyebarkan video kekejaman petugas keamanan terhadap demonstran dengan menggunakan tagar # Save_the_Iraqi_People.

Diketahui, unjuk rasa terjadi karena warga menganggap pemerintahan Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi yang baru berusia setahun telah gagal memenuhi visi misinya. Hal tersebut terlihat dengan kurangnya lapangan pekerjaan, buruknya pelayanan sosial seperti listrik dan air, hingga korupsi yang meraja lela di negeri yang kaya akan minyak itu.   

Demonstrasi sendiri berawal dengan damai. Para pengunjuk rasa menggunakan topeng dan bendera Irak untuk menutupi identitasnya. Namun kemudian unjuk rasa berubah menjadi mimpi buruk.

Kini, jalan-jalan di Baghdad dipenuhi dengan tabung gas air mata dan selongsong peluru kosong. Asap bahkan masih muncul dari ban yang terbakar di jalanan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya