Berita

Presiden Jokowi umumkan pemindahan ibukota/Net

Publika

Tolak Pindah Ibukota

SELASA, 27 AGUSTUS 2019 | 12:16 WIB

PEMERINTAH yang "nekad" jalan sendiri untuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan masih gonjang ganjing dan tidak meyakinkan rakyat. Presiden Jokowi seperti mengentengkan masalah. Memindahkan ibukota seperti memindahkan gudang.

Sebelum semua menjadi jelas baik urgensi dan kesiapannya, maka rakyat mesti menolak kepindahan ibukota tersebut.

Ada beberapa alasan yang wajar jika rakyat menolak, yakni:


Pertama, biaya besar Rp 400 triliun tidak mendapat penjelasan sumber. Hanya wacana ada dari APBN dan ada dari penjualan aset di Jakarta. Masalah penjualan aset tidak bisa begitu saja. Di samping persetujuan, siapa pembeli dan peruntukkan juga pertimbangan harga dan nilai strategis aset.

Kedua, hingga kini tidak ada pelibatan rakyat untuk pembahasan, dukungan dan persetujuan. DPR RI belum melangkah serius atau opsi referendum dengan meminta pandangan rakyat secara langsung.

Ketiga, kecurigaan publik belum terklarifikasi mengenai kepentingan asing dalam pemindahan ke Kalimantan. Program OBOR China melibatkan Kalimantan. Kini mengemuka sejarah keberadaan "Negara China" di Kalimantan.

Keempat, lokasi yang tidak jelas Kaltim atau Kalteng. Antar pejabat berbeda beda pernyataan. Ini artinya memang tidak ada penelitian yang seksama tentang kelayakan ibukota yang dimaksud. Mengambang.

Kelima, kesan politis lebih kuat ketimbang kebutuhan riel pemindahan. Pencitraan khas Jokowi lebih dominan. Kegagalan sekelas Esemka bisa terulang dari program yang awalnya seperti bagus. Jika memang dominan pencitraan.

Keenam, kesibukan rencana pemindahan Ibukota justru menimbulkan masalah pada kewilayahan lain yang tak serius difokuskan seperti kerusuhan Papua dan perjuangan pemisahan negara.

Ketujuh, ditinggalkan ibukota dari Jawa ke Kalimantan menimbulkan konfigurasi kewilayahan yang justru menjadi masalah baru seperti Bekasi Depok yang ingin bergabung dengan DKI Jakarta atau Referendum Jawa Barat dan Banten.

Kedelapan, alasan pemerataan kesejahteraan ekonomi dipertanyakan akurasinya. Pilihan ke Kalimantan justru tidak memeratakan Sumatera, Sulawesi, Maluku atau lainnya.

Jika dicari dasar penolakan tentu bisa lebih banyak lagi, karena janji-janji Presiden dahulu saja juga banyak yang tidak dijalankan dengan konsisten. Artinya tingkat kepercayaan publik tidak kuat. Presiden tidak berwibawa. Pemindahan ibukota membutuhkan kewibawaan dan kepercayaan prima seorang Kepala Negara oleh rakyatnya.

Oleh karena itu sebelum semua jelas, matang dan pasti tentang rencana pemindahan ini, maka sangat wajar jika rakyat menolak pemindahan tersebut. Khawatir justru agenda pemindahan tersebut justru lebih besar mudharatnya daripada manfaatnya.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya