Berita

Megawati Soekarnoputri saat berpidato di Pembukaan kongres V PDIP/Net

Politik

Tetap Mega Berkumandang Di Areal Kongres V PDIP, Seistimewa Apakah Megawati?

KAMIS, 08 AGUSTUS 2019 | 16:37 WIB | OLEH: MEGA SIMARMATA

Lewat Kongres ke V PDI Perjuangan di Bali yang berlangsung pada hari ini, seruan dan hashtag “TETAP MEGA” berkumandang di sana.

Dibawah kepemimpinan Megawati, pada era Reformasi sudah 5 kali Pemilu yang berjalan secara demokratis dan hasilnya PDIP berhasil memenangkan 3 kali Pemilu Legislatif.

Wajar jika partai berlambangkan banteng bermoncong putih ini masih sangat membutuhkan leadership dari seorang Megawati.

Insting dan penciuman politik putri sulung Bung Karno ini sangat tajam.

Ketika ia meyakini bahwa Walikota Solo yang bernama Joko Widodo berpotensi besar memenangkan Pilgub di DKI Jakarta, Bu Mega menugaskan Puan untuk menjadi ketua tim pemenangannya.

Mengapa?

Antara lain untuk meluluhkan hati Mas Taufiq Kiemas (TK), yang ketika itu menganggap potensi kemenangan Jokowi pada Pilgub DKI sangat kecil. Mas TK yang teramat sayang pada Puan, langsung luluh dan berubah jadi mendukung Jokowi.

Kemudian lewat lobi kepada Mas Taufiq Kiemas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan kursi menteri untuk diberikan kepada Puan.

Mas TK setuju jika anaknya jadi Menteri.

Bu Mega tidak setuju.

Alasannya, karena Puan belum berpengalaman banyak, dan belum waktunya duduk di pemerintahan.

Dalam sebuah pertemuan dengan saya, Bu Mega menceritakan tentang bagaimana cara beliau menolak tawaran SBY.

“Waktu Pak SBY memberikan tenggat waktu supaya dikasih jawaban apakah Puan di izinkan jadi menteri atau tidak, saya pergi ke rumah saya yang di Gunung Putri. Saya kunci kamar dan saya katakan pada semua pengawal. Saya tidak mau diganggu siapapun” kata Bu Mega kepada saya.

Sehingga, tenggat waktu yang ditetapkan Pak SBY berlalu begitu saja.

Bu Mega tidak mau anaknya jadi menteri karbitan.

Wanita yang sangat lembut ini menggembleng dan menempa Puan untuk tumbuh dan eksis sebagai politisi yang tangguh.

Dan jika sampai sekarang, Bu Mega masih terus menjadi Ketua Umum PDIP, itu bukan kemauan Bu Mega pribadi.

Bu Mega sendiri sebenarnya sudah pernah berencana “pensiun” sebagai Ketua Umum PDIP.

Tapi tampaknya, PDIP masih sangat membutuhkan figur seorang Megawati.

Jika sekarang dikumandangkan slogan dan hashtag “Tetap Mega” dalam Kongres PDIP ke V di Bali, hal itu dapat dimaklumi.

Sebegitu istimewakah Megawati?

Ya memang, Megawati sangat istimewa.

Istimewa dalam arti bahwa leadership atau kepemimpinan Bu Mega yang sangat kuat dan mengagumkan, mampu membawa kapal besar bernama PDI Perjuangan berlayar mengarungi lautan kehidupan dalam perjalanan berbangsa dan bernegara.

Bu Mega terbukti sukses membuat PDIP menang, menang dan menang lagi pada pertarungan di Pemilu Legislatif.

Tapi PDIP juga harus menyadari bahwa semua ada masanya.

Sosok pemimpin baru yang kelak menjadi pengganti Bu Mega, sudah harus ada dan disiapkan dari mulai sekarang.

Puankah? Atau Pranandakah?

Bu Mega pasti lebih tahu, siapa yang lebih tepat dipersiapkan dan dijagokan untuk menggantikan posisinya sebagai Ketua Umum.

Selamat Berkongres PDI Perjuangan, MERDEKA !

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya