Berita

Dita Indah Sari/Net

Politik

PRD Ikut Pemilu 2024, Dita: Cari Sekutu yang Tepat

RABU, 31 JULI 2019 | 20:22 WIB | LAPORAN: AK SUPRIYANTO

Pasca perayaan ulang tahun ke-23 PRD (Partai Rakyat Demokratik), akhir Juli lalu, pengurus dan aktivis partai mewacanakan untuk menyiapkan partai yang dikenal sebagai musuh nomor satu orde Baru itu untuk mengikuti Pemilu 2024.

Ketua Umum PRD Agus Jabo Priyono menyatakan bahwa organisasinya tengah mengurus segala persyaratan yang diperlukan untuk bisa menjadi kontestan pemilihan legislatif lima tahun mendatang. Terakhir PRD ikut Pemilu pada tahun 1999, dan hanya mendapatkan suara nasional kurang dari satu persen.

Niat PRD untuk berkonsolidasi mengikuti Pemilu 2024 mendapat sambutan beragam dari mantan aktivisnya yang kini berdiaspora di berbagai partai politik, institusi pemerintahan dan bisnis, lembaga swadaya masyarakat, serta perguruan tinggi. Banyak yang menyatakan pesimisme, namun tak sedikit yang menyemai optimisme dan menyemangati.


Dita Indah Sari, mantan Ketua Umum PRD yang saat ini menjadi Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyambut positif rencana kawan-kawan lamanya membangun kembali PRD. Namun ia mengingatkan bahwa persaingan dalam politik elektoral saat ini sangat berat.

“Kawan-kawan tentu sudah punya hitung-hitungannya, bagaimana peluangnya jika ikut Pemilu. Ya diujicobakan saja. Tentu, partai baru dan kecil harus memiliki strategi politik yang kreatif untuk mengatasi keterbatasan sumber daya politik yang dimiliki,” kata Dita dalam perbincangan dengan redaksi di kantor Kementerian Desa dan PDTT, Kalibata, Jakarta, Rabu (31/7).

Wacana pembentukan pakatan atau fusi yang melibatkan PSI (Partai Solidaritas Indonesia) dan Garbi (Gerakan Arah Baru Indonesia) yang dilontarkan oleh beberapa mantan aktivis PRD ditanggapi secara kritis oleh Dita.

“Gagasan peleburan tiga organisasi itu boleh-boleh saja diuji, tapi menurut saya dalam berkoalisi sebaiknya mencari sekutu yang efektif supaya gagasan kita lebih cepat berkembang,” ujarnya.

Menurut Dita, sebagai embrio partai baru, Garbi belum teruji. Ia pun belum mengetahui platform organisasi tersebut. Sedangkan PSI, meski menorehkan prestasi lumayan dengan meraih kursi DPRD di beberapa daerah, tetap memiliki hambatan untuk bermanuver di level tertinggi.

“PSI tidak memiliki kursi di DPR, itu yang menyulitkannya berkiprah di tingkat nasional,” lanjut mantan tahanan politik (tapol) Orde Baru ini.
Karena itu, ia meragukan PSI dan Garbi dapat menjadi sekutu yang efektif bagi PRD untuk kontestasi demokrasi lima tahun mendatang.

“PRD saat ini masih kecil sekali. Kalau bersekutu dengan yang yang juga kecil, energi dan tenaga akan habis menjawab berbagai serangan yang tidak perlu. Sementara itu, misi utama untuk mempengaruhi politik pengambilan keputusan tidak akan terjadi jika energi terkuras habis di isu-isu yang tidak substansial,” jelasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya