Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid/Net
Perebutan kursi pimpinan MPR RI kian hari kian memanas. Pimpinan MPR sesuai UU 2/2018 tentang MD3 dipilih dalam sitem paket yang bersifat tetap, yaitu terdiri dari empat perwakilan DPR dan satu dari kempok DPD.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai wacanakan untuk membentuk paket tersendiri. Bahkan, di luar dari paket koalisi pendukung pemerintah.
"Opsi semua terbuka, makanya semua calonnya itu kita enggak tahu," ujar Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7).
Meski berpeluang membentuk paket lain, Jazilul menekankan bahwa PKB terlebih dahulu menjalin komunukasi yang baik dengan partai politik yang menjadi mitra pemerintah.
"(Keputusan paket) tergantung perjalanan, tergantung nanti seperti apa pembicaraan itu. Tetapi prioritasnya adalah bersaman paket koalisi yang ada," jelasnya.
Soal figur yang ditawarkan PKB untuk pembicaraan paket pimpinan MPR, Jazilul tegas menyebutkan bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar layak menjadi Ketua MPR.
"Jelas memunculkan nama Cak Imin (Muhaimin Iskandar)," demikian Jazilul yang juga anggota DPR ini.
Seperti diwartakan, selain PKB, Partai Golkar peraih kursi terbanyak kedua di Parlemen merasa lebih berhak menempatkan kadernya sebagai Ketua MPR. Di luar peterungan PKB vs Golkar, Partai Nesdem juga siap mendorong kadernya jika ada peluang menduduki kursi MPR 1.