Berita

Palestina/Net

Dunia

Protes Konferensi Perdamaian Palestina Ala AS, Pengunjuk Rasa Turunkan Bendera Bahrain

JUMAT, 28 JUNI 2019 | 09:55 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Lebih dari 200 pengunjuk rasa memaksa masuk ke halaman Kedutaan Besar Bahrain di Baghdad, Irak dan menurunkan bendera Bahrain.

Aksi itu dilakukan pada Kamis malam (27/6) waktu setempat sebagai bentuk protes atas pertemuan di Bahrain soal perdamaian Israel-Palestina. Pertemuan itu dipimpin oleh Amerika Serikat.

Namun insiden penurunan bendera tidak berlangsung lama. Dikabarkan Reuters dengan merujuk pada sumber kepolisian setempat, polisi Irak segera membubarkan kerumunan tanpa ada korban luka yang dilaporkan.

"Kami menggunakan pengeras suara kendaraan kami untuk mendorong pengunjuk rasa meninggalkan kompleks," kata seorang petugas polisi yang ditempatkan di dekat kedutaan.

"Setelah mereka menolak, polisi harus melepaskan tembakan ke udara," tambahnya.

Seorang pengunjuk rasa, yang mengidentifikasi dirinya sebagai anggota Kelompok Perlawanan Islam, mengatakan mereka ingin mengirim pernyataan yang kuat dengan aksi tersebut.

"Kami menurunkan bendera Bahrain untuk mengirim pesan yang jelas kepada semua orang yang berpartisipasi dalam konferensi Bahrain, bahwa kami sangat menolak normalisasi hubungan dengan penjajah Zionis dan tidak akan pernah meninggalkan dukungan kami pada Palestina," kata pemrotes, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Abu Murtadha al-Moussawi.

Pemerintah Bahrain mengecam keras insiden tersebut.

"Kementerian Luar Negeri Kerajaan Bahrain mengutuk serangan terhadap Kedutaan Besar Kerajaan Bahrain ke Republik Irak oleh para demonstran (yang) menyebabkan sabotase di gedung kedutaan," begitu bunyi pernyataan di situs web Kementerian Luar Negeri Bahrain.

Sementara itu, pemerintah Irak juga mengecam pengunjuk rasa dan menyatakan penyesalan mendalam atas pelanggaran keamanan di kedutaan.

"Pemerintah Irak menegaskan penolakan absolut atas tindakan apa pun yang mengancam misi diplomatik, keselamatan mereka dan keamanan personel mereka," begitu bunyi pernyataan tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya