Tulisan menempel sudah jadi ciri khas pemudik motor sejak beberapa tahun lalu.Mulai dari berisi curhatan, tips hingga kata-kata menggelitik.
Aksi lucu-lucuan itu kian menjamur. Namun bukan tanpa maksud.
Ardiansyah (24) yang berangkat dari Tangerang dari jam 9 malam, misalnya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dengan sepeda motor menuju Trenggalek, Jawa Timur, meski kondisi isi kantong pas-pasan.
"Nanti mampir dulu ke Magetan ke rumah orangtua, abis itu ke rumah istri di Trenggalek, Mas," tutur Adiansyah yang ditemui tengah beristirahat di Pospol Simpang BCP, Kota Bekasi pada Kamis malam (30/5).
Seperti pemudik biker kebanyakan, Ardiansyah juga bikin tulisan yang terbaca dalam bahasa Jawa.
"Rumah ngontrak di Tangerang. Tadi berangkat sekitar jam 9 (malam)," katanya, menambahkan.
Adi mengaku nekat menyusuri jalan dengan perhitungan waktu dua hari tiba di kampung halaman.
"Sampai perkiraan tanggal 1 malam mas, berarti sekitar dua hari baru sampai. Itu juga kalau santai jalannya," jelasnya.
Tulisan curhatnya pada kertas putih itu diberi lakban coklat pada bagian sisi, kemudian menempel persis ekor motor.
"Mbok Aku Mulih, Sanajan Duite Pas-pasan."
"Ya artinya walaupun punya duit apa tidak punya duit harus pulang kampung ketemu orang tua," katanya.
Adi menghitung sudah empat kali dirinya mudik dengan motor. Kendati harus bermacet-macet ria, ia tetap bisa menikmati.
"Lebih enjoy karena setahun sekali jalan jauh, rugi kalau gak nikmatin jalan. Mudik gak ngerasain macet nggak seru, suasana macet-macetan itu seru. Bareng-bareng gitukan macet-macetan seru gitu ada ciri khas mudiknya," pungkasnya.
