Berita

HMAS Canberra/Net

Pertahanan

Jelang Pengumunan KPU, Kapal Perang Asing Hadir Untuk NEO?

SELASA, 21 MEI 2019 | 00:47 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

Situasi menghangat jelang pengumuman perhitungan suara hasil Pemilu serentak 2019. Entah kebetulan atau tidak, beberapa alutsista (alat utama sistem senjata) negara asing merapat ke Indonesia.

Tak sembarang alutsista. Setidaknya sudah ada empat kapal perang berukuran besar yang berada dekat di Indonesia. Salah satunya bahkan sandar di Jakarta beberapa hari lalu.

Adalah kapal perang HMAS Canberra, jenis pendarat berkemampuan angkut helikopter atau LHD (landing-helicopter-dock) milik AL Australia yaitu bersandar di Teluk Jakarta.

Kedatangan HMAS Canberra  didampingi kapal fregat HMAS Newcastle dan kapal pendukung HMAS Success. Resminya, ketiga kapal AL Australia itu berkunjung ke Indonesia dalam rangka pelayaran Gugus Tugas Indo-Pacific Endeavour 2019 yang dilakukan AL Australia.

Di balik kunjungan yang bersifat resmi dan dikaitkan dengan situasi terkini tanah air, ada yang menduga-duga tujuan “lain”. Bukan kemampuan ofensif yang dipersoalkan, kendati dua dari ketiga kapal perang Australia itu memiliki kemampuan ofensif yang mumpuni.

Salah satu dugaan yang menyeruak di kalangan pemerhati militer adalah kemampuan HMAS Canberra melakukan operasi militer selain perang (OMSP) yang dikenal dengan NEO (non-combatant evacuation operation).

NEO adalah operasi evakuasi warga sipil keluar dari daerah konflik. Sebagai kapal pendarat yang bentuknya mirip sekali dengan kapal induk ini, HMAS Canberra memiliki kemampuan angkut orang sangat besar. Dengan helikopter-helikopter angkut yang dibawanya (dan bisa ditambah didatangkan dari Australia jika diperlukan), tentu mampu dengan cepat mengevakuasi warga Australia dari Jakarta. Bukan perkara sulit bagi armada HMAS Canberra.

Australia tentu belum lupa kerusuhan besar-besaran yang melanda Jakarta 21 Mei 1998. Meskipun baru dugaan yang belum tentu benar, dimaklumi saja kehadiran HMAS Canberra. Toh itu juga bagian dari kepedulian dan tanggung jawab pemerintah Australia terhadap warga negaranya yang sedang berada di Indonesia, khususnya Jakarta. Kalaupun bukan untuk bersiaga NEO, sandarnya HMAS Canberra sudah memberi pesan sendiri: kesiagaan.

Tak jauh dari Indonesia, alutsista berupa kapal perang lain yang juga dekat dengan Nusantara adalah kapal induk Perancis, Charles de Gaulle (R91) yang bertenaga nuklir.

Charles de Gaulle memang tidak merapat ke pelabuhan Indonesia. Namun kehadirannya sontak menyedot perhatian publik, manakala tujuh jet tempur Rafale-M yang dibawanya terpaksa mendarat darurat di Aceh, beberapa hari lalu.

Kabarnya ketujuh penempur itu gagal mendarat di kapal induknya lantaran terhadang cuaca buruk sehingga harus alih mendarat (divert) ke bandara terdekat. Aceh menjadi tujuan pendaratan. Saat kejadian, Charles de Gaulle dikabarkan sedang dalam posisi sekitar 200 km sebelah barat batas zona eksklusif wilayah Sumatera.

Dibanding HMAS Canberra, kapal induk Charles de Gaulle berukuran lebih besar. Mampu membawa 20 jet tempur Rafale-M, tiga pesawat radar E-2C Hawkeye dan hingga belasan helikopter angkut.

Jangankan untuk operasi semacam NEO, misi tempur pun dengan mudah dilakoni kapal induk Perancis ini, jika memang diperlukan. Seperti halnya rekannya dari Australia, kapal Perancis itu tentu saja dikawal beberapa kapal perang lainnya. Di posisinya di Samudera Hindia, Charles de Gaulle dikabarkan sedang dalam misi latihan rutin jelang reposisinya ke kawasan Timur Tengah.

Sebelumnya, di awal Mei ini sudah lebih dulu ada dua kapal perang penting masing-masing sebuah dari Amerika dan China yang merapat ke Indonesia. Sama seperti gugus armada HMAS Canberra, kedua kapal tersebut sesungguhnya dikatakan tengah melakukan perjalanan muhibah.

USS Blue Ridge
milik Komando Pasifik AL AS merapat di Jakarta pada 1 Mei 2019 dalam rangka peringatan 70 tahun hubungan diplomatik AS–Indonesia. USS Blue Ridge adalah kapal jenis komando tempur terpadu level kawasan.

Meskipun bukan jenis kapal pengangkut atau kapal tempur, USS Blue Ridge memiliki kemampuan yang tak bisa diremehkan. USS Blue Ridge dilengkapi sarana komunikasi tercanggih yang memiliki kemampuan memberikan perintah langsung kepada semua alutsista AS di kawasan Indo-Pasifik yang tergabung dalam Armada ke-7 Pasifik.

Sementara itu kapal China yang sandar di Indonesia, persisnya di Surabaya pada tanggal 9 Mei lalu, adalah kapal jenis survei kelautan (ocean survey ship). Kapal bernama Hai Yang itu dioperasikan AL China untuk misi survei kelautan, termasuk di antaranya pemetaan bawah laut.

Boleh-boleh  saja publik menduga-duga, ada maksud lain selain alasan resmi kehadiran kapal-kapal perang besar itu (dan kehadiran kapal induk Perancis di Samudera Hindia).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya