Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah merilis merilis data kondisi keuangan termasuk utang pemerintah. Hasilnya, per April 2019 total utang Indonesia mencapai Rp 4.528,45 triliun atau setara 29,65 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Angka ini mengalami kenaikan sebesar Ro 347,84 triliun jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu.
Ekonom senior DR Rizal Ramli mengaku heran dengan pelonjakan nilai utang tersebut. Sebab, hampir setiap hari utang negara bertambah Rp 1 triliun sejak tahun lalu.
“Utang pemerintah setahun naik Rp 347 T.
Nyaris Rp 1 trillun per hari!†kata Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu kepada redaksi, Jumat (17/5).
Dia pun menyindir tim ekonomi pemerintahan Joko Widodo yang dipimpin Menkeu Sri Mulyani karena hanya bisa mengandalkan utang untuk mendanai pembangunan di negeri ini.
“Kok prestasi tertinggi
ngutang?†tanyanya sembari menambahkan emotikon jempol terbalik.
Data utang ini seolah membenarkan analisa Rizal Ramli yang menyebut penghargaan asing kepada Sri Mulyani sebagai menteri terbaik didapat karena yang bersangkutan suka utang.
Apalagi, selain suka utang, Sri Mulyani juga memberikan bunga tertinggi kepada para kreditor asing. Sehingga, eks direktur pelaksana World Bank itu makin disenangi.
“Wong Menkeu “Ratu Utang†dipuja-puja kreditor karena berikan bunga tertinggi di ASEAN,†tutup Rizal Ramli.
