Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Milenial Nilai Demokrasi Indonesia Buruk

JUMAT, 01 MARET 2019 | 09:08 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

Sebanyak 65 persen kaum muda perkotaan di Jakarta, Bandung, dan Surabaya menganggap kualitas demokrasi di Indonesia buruk. Isu politisasi agama menjadi alasan utama.

Atma Jaya Institute of Public Policy (IPP) baru-baru ini menyelenggarakan survei yang melibatkan 1.388 anak muda di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Survei yang merupakan kolaborasi IPP dengan Fakultas Psikologi serta Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi (Fiabikom) Unika Atma Jaya tersebut berfokus pada persepsi kaum milenial dan generasi Z terhadap demokrasi dan politik, media, serta kesiapan dalam menghadapi bonus demografi.


Dari survei tersebut terungkap, 65 persen (914 orang) responden merasa kualitas demokrasi Indonesia terbilang buruk dan sangat buruk. Politisasi isu agama menjadi alasan nomor satu (45 persen), disusul hoax (22 persen), korupsi (17 persen) dan radikalisme (11 persen). Meski demikian, sebanyak 72 persen dari responden mengaku akan tetap memilih pada pilpres tahun ini.
 
“Kaum muda ternyata memiliki optimisme untuk mewujudkan politik dan demokrasi Indonesia yang rasional. Hasil ini juga mengindikasikan bahwa siapa-pun yang akan menjadi presiden di tahun mendatang seharusnya melihat kaum muda sebagai agen perubahan untuk politik yang lebih bermartabat,” papar Indro Adinugroho, dosen Fakultas Psikologi, Unika Atma Jaya, Jumat (1/3).

Dari sisi penggunaan media, sebanyak 71 persen responden menjadikan media sosial sebagai referensi utama mereka, disusul media daring (20 persen) dan televisi (5 persen). Platform media sosial yang menjadi favorit mereka adalah Instagram (57 persen), YouTube (14 persen) dan Twitter (13 persen). Sebanyak 1.161 responden juga mengaku menggunakan media sosial untuk mencari informasi.

“Hasil ini mengkonfirmasi posisi kaum muda sebagai digital native. Internet bukan sekadar fasilitas teknologi bagi mereka, namun bagian dari gaya hidup. Keputusan yang mereka ambil, termasuk dalam pilihan politik, sangat mungkin ditentukan oleh apa yang mereka temukan di media sosial,” ungkap Andina Dwifatma, dosen Ilmu Komunikasi, Unika Atma Jaya.

Survei ini juga mengungkap bahwa kaum muda perkotaan menganggap demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang baik bagi Indonesia. Alasannya, dengan demokrasi mereka dapat memperoleh keterbukaan informasi (32 persen), berpartisipasi dalam pemilihan umum (28%), dan memiliki kebebasan berpendapat (26 persen).

Optimisme juga mewarnai persepsi kaum muda mengenai bonus demografi. Sebanyak 63 persen responden mengaku siap bersaing secara global. Kewirausahaan (entrepreneurship) menjadi keahlian yang dirasa paling penting untuk dikuasai (37 persen), disusul bahasa asing (26 persen) dan kecerdasan buatan (14 persen).

“Kesadaran ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah. Daripada menggunakan strategi yang tidak disukai oleh kaum muda seperti isu politisasi agama, lebih baik bicara hal yang penting bagi mereka, misalnya tentang kewirausahaan. Harapan kami, riset ini dapat membantu pemerintah merumuskan kebijakan yang penting dan berdampak, khususnya bagi kaum muda,” pungkas Edbert Gani, Direktur IPP, Atma Jaya. ***

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya