Berita

Prabowo Subianto/Net

Politik

Serangan Jokowi Justru Berbuah Sanjungan Kepada Prabowo

RABU, 20 FEBRUARI 2019 | 14:58 WIB | LAPORAN: SUKARDJITO

. Serangan calon presiden petahana Joko Widodo kepada sang rival Prabowo Subianto, bukan menjadikan Danjen Kopassus itu tersudut, justru menuai sanjungan sebagian pihak. Pasalnya, Prabowo dinilai telah menyelamatkan aset negara.

Sanjungan itu terucap dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, Syahrial. Ia menganggap Prabowo sebagai pahlawan, sebab di saat krisis moneter Prabowo telah membeli aset yang sudah ditinggalkan oleh perusahaan lain.

"Pandangan saya Prabowo itu pahlawan. Orang lain membawa uang ke luar dia justru investasi di situ," tegas Syahrial.


Aset yang dimaksud Syahrial adalah lahan milik PT Tusam Hutani Lestari (PT THL) seluas 97.300 hektare, yang terbentang di empat Kabupaten yakni, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara dan Bireuen.

Syahriah menegaskan PT THL adalah perusahaan patungan antara pihak ketiga dan PT Inhutani. namun, saham lebih banyak dikuasai pihak ketiga. Nah ketika itu, mereka mempunyai tunggakan kepada negara atas pinjaman reboisasi. Saat  krisis moneter, kata Syahrial, mereka banyak lari ke luar negeri dengan tujuan menyelamatkan uang mereka.

"Di saat investor banyak mengeluarkan uang ke luar negeri justru Beliau (Prabowo) pada saat itu membeli aset yang dikuasai oleh Hutani Lestari," jelas Syahrial kepada wartawan, Rabu (20/2).

Syahrial menceritakan, berasal dari pembelian saham PT TLH milik Bob Hasan. Penjualan saham itu terjadi pada masa penjualan aset tunggakan kredit bank yang dilakukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), saat Indonesia dilanda krisis moneter pada tahun 1998 lalu.

Saat itu, menurutnya, banyak pengusaha asing yang menginginkan investasi di Hutani Lestari, dan tidak sedikit pula yang membawa asetnya ke luar negeri untuk menghindari krisis.

Soal tanah ini, tiba-tiba saja Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan fakta terkait kepemilikan HGU tanah Prabowo.

Kata JK, daripada jatuh ke tangan asing lebih baik anak bangsa yaitu Prabowo yang mengelola lahan tersebut.

Itulah komentar JK seakan membela Prabowo terkait lahan seluas 220 ribu hektare di Kalimantan Timur yang dimiliki mantan Danjen Kopassus itu di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).

JK menegaskan tanah tersebut dibeli Prabowo dengan tunai. Pada saat itu tahun 2004, status tanah dalam keadaan kredit macet di Bank Mandiri.

"Dia belilah itu, itu haknya itu kredit macet. Diambil alih kembali oleh Bank Mandiri, kemudian saya minta Agus Martowardojo (Dirut Bank Mandiri waktu itu) untuk diberikan kepada pribumi supaya jangan jatuh ke Singapura. Ada orang Singapura mau beli waktu itu, pengusaha Singapura, orang Malaysia," sebut JK.

Di awal, JK menjelaskan kepemilikan lahan Prabowo sesuai dengan UU. Tanah berstatus hak guna usaha (HGU) tersebut dibeli Prabowo dengan harga 150 juta dolar AS.

"Pak Prabowo memang menguasai, tapi sesuai UU. Sesuai aturan, mana yang salah? Kebetulan waktu itu saya yang kasih itu," demikian JK. [jto]

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya