Berita

Foto/Ist

Pertahanan

Tokoh Agama Diminta Berikan Pencerahan Demokrasi Yang Benar Dan Sehat

JUMAT, 27 JULI 2018 | 14:13 WIB | LAPORAN:

Tokoh agama diminta memberikan pencerahan dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Indonesia yang dibangun dengan keberagaman harus terus dijaga, jangan sampai dirusak oleh pemikiran-pemikiran radikal yang ingin menghancurkan NKRI.

"Jika saja Islam masuk ke indonesia dengan tentara dan radikalisme maka tidak mungkin Islam diterima di bumi Indonesia. Para Founding fathers kita seperti KH Ahmad Dahlan, KH. Hasyiim Asy’ari adalah orang yang paham ilmu agama Islam tidak diragukankan lagi, dan mereka sepakat untuk mendirikan terhadap NKRI," kata mantan Ketua Program Studi Kajian Timur Tengah Muhammad Lutfhi, Jumat (27/7).

Luthfi menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan diskusi Bina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang diselenggarakan Direktorat Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Kepolisian Daerah Metro Jaya di Hotel Puri Denpasar, Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan yang sama, Pastor Vincentius Adi prasojo dari Keusukupan Agung Jakarta mengatakan, tokoh agama merupakan figur yang sentral berperan sebagai penyejuk suasana kebatinan umat dan masyarakat. Karena itu semua pencerahan tentang berdemokrasi yang benar dan sehat dari perspektif keagamaan menjadi sangat penting dan sangat signifikan.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Humas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Poliri (AKBP) I Gede Nyeneng mengatakan peran penting dalam menjaga Kamtibmas bersama masyarakat. Dia berharap kerjasama dengan masyarakat akan menekan konflik sosial dan upaya radikalisme yang cenderung mengganggu situasi kondusif dalam masyarakat.

"Karena itu melalui kegiatan dan program seperti ini, kita ajak masyarakat berperan aktif untuk membantu tugas-tugas Kepolisian khususnya Harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat)," imbau Nyeneng. [fiq]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

Akun Kaskus Fufufafa yang Hina Prabowo Diduga Gibran, Grace Natalie: Dipastikan Dulu

Rabu, 04 September 2024 | 04:44

UPDATE

Program Sekolah Swasta Gratis Rawan Penyelewengan

Jumat, 13 September 2024 | 06:04

Bamus Betawi 1982 Pilih Marullah Ketimbang Heru Budi

Jumat, 13 September 2024 | 05:52

Pesona Anies Redup Usai Kalah Pilpres, Parpol Langsung Belok Arah

Jumat, 13 September 2024 | 05:15

Bamsoet Tegas Bilang Menang Pilkada Perlu Didukung "Isi Tas"

Jumat, 13 September 2024 | 05:10

Aura Kebintangan Jokowi Luntur Pasca 20 Oktober

Jumat, 13 September 2024 | 04:12

Jurnalis Harus Hati-hati Beritakan PKPU dan Kepailitan

Jumat, 13 September 2024 | 04:07

Buruh Tewas Tertimpa Dinding Gudang Tembakau di Jember

Jumat, 13 September 2024 | 04:05

Bamsoet Tak Ingin Parpol hanya Jadi Milik Segelintir Kelompok

Jumat, 13 September 2024 | 03:33

Dewan Pers sebut Belum Ada Pemberitaan Negatif soal PKPU

Jumat, 13 September 2024 | 03:32

Satpam Rampok Taksi Online untuk Biaya Nikah

Jumat, 13 September 2024 | 03:14

Selengkapnya