Media internasional menyoroti penggunaan waring alias jaring anyaman dari bahan plastik untuk menutup Kali Sentiong yang berÂwarna hitam di dekat Wisma Atlet KemayÂoran, Jakarta Pusat. Sebab, cara itu tidak bisa menghilangkan aroma bau busuk.
Misalnya, Channel News Asia mengulas tentang penutuÂpan kali berwarna hitam (item) dengan waring dalam artikel berÂjudul 'Jakarta covers up 'stinky, toxic' river near Asian Games village'. Artikel itu membahas penutupan kali item yang berada tak jauh dari Wisma Atlet untuk Asian Games. Tujuannya, mengÂhambat bau tak sedap.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus meÂnyindir penggunaan waring yang menutupi kali item itu bukan solusi mengatasi bau.
Bestari juga menyinggung Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang seharusnya memberikan solusi mengatasi bau kali item agar tidak mengganggu atlet Asian Games 2018.
"TGUPP itu kan ahli semua isinya. Ya, (TGUPP) harusnya bisa menemukan orang, lembaga ataupun badan yang memang konsentrasi ke situ (menghiÂlangkan bau dari kali)," kata Bestari.
Dia menyebut, pemasangan waring bukan solusi untuk masalah bau tak sedap dari kali item, yang airnya mengalir ke Kali Sunter. Waring hanya menghambat bau naik ke atas.
"Jadi, kalau menurut panÂdangan saya, itu hanya solusi-solusian, ya. Dibilang solusi sementara juga bukan. Jadi, kalau ditutup oleh waring, itu kan hanya menghambat bau yang akan naik ke atas, tuh," terang Bestari.
Anggota Fraksi PDI PerÂjuangan DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga menilai, wajar media asing ikut mengÂkritisi kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab, itu terkait dengan gelaran pesta olahraga terbesar Se-Asia.
Pandapotan menilai, sebeÂnarnya Anies punya waktu enam bulan untuk mengatasi persoalan kali item. Namun, dia lebih memilih abai dan menyibukkan diri dengan program mercusuar yang nyatanya tidak kunjung melihatkan hasil.
"Enam bulan harusnya cukup untuk melakukan rekayasa suÂpaya kali menjadi bersih," kata Pandapotan saat dihubungi, kemarin.
"Seharusnya Anies berguru kepada Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin dalam menyelenggarakan event olahraga. Sama-sama menjadi tuan rumah Asian Games, naÂmun Palembang sangat minim persoalan," ujarnya.
Pengamat Tata Kota dari UniÂversitas Trisakti, Yayat Supriatna menilai, penutupan kali dengan waring tak akan menyelesaikan masalah. Cara itu hanya menutupi tampak muka saja. Tapi tidak meÂnyelesaikan masalah utamanya, yakni kali kotor dan bau.
Menurut Yayat, masalah kali tak bisa dihindari saat perheÂlatan Asian Games di Jakarta. Penyebabnya, musim kemaÂrau membuat sungai surut. Ini menimbulkan bau tak sedap.
"Kita harus akui selama Asian Games sungai itu sedang surut. Kelihatan keruh banget. Sungai yang keruh ini memang kurang enak dipandang. Tapi kalau menurut saya dari segi esteÂtika sih sah-sah saja, tapi tidak menyelesaikan persoalannya," kata Yayat.
Menurut Yayat, Pemprov DKI Jakarta sudah bekerja sejak jauh-jauh hari mengatasi masalah sunÂgai. Dia menyebut, Asian Games tak hanya fokus pertandingan yang dilakukan, tapi juga menata Jakarta yang bertindak sebagai tuan rumah.
Sebelumnya, Anies Baswedan menginstruksikan memasang waring di kali item dekat wisma atlet Kemayoran. Pemasangan jaring untuk mengurangi penÂguapan dan bau tak sedap.
"Di lokasi kita kurangi pencaÂhayaan (dengan waring), sehÂingga mengurangi evaporasi. Harapannya tidak tercium (bau tak sedap). Bukan hanya menuÂtup, tapi juga aroma," kata AnÂies, Jumat (20/7).
Pemprov DKI, katanya, sudah melakukan berbagai macam cara sebelum memasang waring untuk mengurangi bau. Salah satunya adalah meminta pengusaha tahu di sekitar lokasi tidak membuang limbah ke kali.
Bukan cuma waring, pihak terkait juga memasang nano bubble yang diklaim bisa menÂgurangi bau tak sedap dari kali di sekitar Wisma Atlet.
"Nano bubble itu fungsinya sama dengan aerator untuk mengÂhilangkan bau. Bedanya kan itu (
nano bubble) diaduknya di bawah, kalau aerator diaduknya di atas," ujar Koordinator Rumah Pompa Aliran Timur Wilayah Jakarta Utara, Sopyan. ***