Berita

Nasaruddin Umar/Net

Local Genus Nusantara (6)

Bersahabat Dengan Makhluk Spiritual

KAMIS, 12 JULI 2018 | 09:30 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

SEBAGAI bangsa yang re­ligius, warga bangsa Indo­nesia dari berbagai daer­ah memiliki keakraban tersendiri dengan makhluk spiritual. Yang dimaksud makhluk spiritual di sini ialah makhluk yang memi­liki alamnya sendiri seperti malaikat, jin, dan arwah leluhur. Orang yang sudah wafat otomatis rohnya masuk katego­ri makhluk spiritual. Berbagai ritus dilakukan oleh berbagai etnik di Indonesia memelihara hubungan harmonis dengan makhluk spiritual, khususnya dengan arwah leluhurnya.

Dalam Islam sendiri sesungguhnya sangat dianjurkan untuk menjalin hubungan dengan makhluk spiritual. Bukan rahasia lagi Rasulullah aktif menjalin hubungan silaturrahim dengan makhluk-makhluk spiritual, seperti para malai­kat, jin, dan arwah kalangan pendahulunya se­bagaimana pernah dijelaskan dalam artikel ter­dahulu. Jibril yang dikenal sebagai panglima para malaikat hampir setiap hari menjumpai Nabi. Dihitung saja, berapa kali ayat turun se­banyak itu pula minimum malaikat menjumpai Nabi. Malaikat maut yang dikenal juga dengan nama Ijrail, tidak tega mencabut nyawa saha­batnya. Ijrail mengadu, sebagaimana diuraikan panjang lebar di dalam bagian terakhir kitab Ihya 'Ulumuddin, bolak-balik mengadu ke Jibril. Bagaimana mungkin saya tega mencabut nya­wa kekasihku. Jibril memerintahkan Ijrail agar melaksanakan perintah Tuhan. Ijrail kemudian mencabut nyawa Nabi dengan sangat pelan-pelan sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang dikutip Al-Gazali dalam kitab Ihya' 'Ulum al-Din.

Dalam banyak riwayat Rasulullah Saw sering berhubungan dengan jin. Bahkan Rasulullah diriwayatkan pernah mempunyai jin piaraan sebagaimana disebutkan di dalam beberapa hadis. Nabi juga disenangi oleh sejumlah jin. Ketika Nabi berpergian, kalangan jin juga ikut menyertainya. Mereka ikut menjadi makmum ketika Nabi memimpin salat. Kalangan jin juga bersedih ketika Nabi wafat. Demikian pula den­gan para arwah, roh-roh leluhur, Nabi diberi ke­mampuan untuk berkomunikasi dengan mere­ka. Ketika Nabi melakukan Isra'-Mi’raj, sebelum Nabi ke Baitul Maqdis, Nabi terlebih dahulu didaulat untuk memimpin salat yang makm­umnya para Nabi yang pernah hidup sebelum­nya. Mereka aktif berkomunikasi dengan ar­wah mereka. Bahkan beberapa arwah di antara mereka memohon untuk dihidupkan kembali menjadi umat Nabi Muhammad Saw. Rasu­lullah Saw juga pernah dibantu beberapa kali oleh makhluk-makhluk spiritual tersebut. Keti­ka Rasulullah hijrah ke Thaif, ia disambut den­gan lemparan batu sampai tumitnya berdarah. Makhluk spiritual penjaga Gunung Thaif men­datangi Rasulullah untuk membalaskan rasa sakitnya, tetapi Rasulullah menolak tawaran itu. Kisah perang badar juga Rasulullah pernah mendapatkan bala bantuan dari "tentara tak ter­lihat". Percaya terhadap makhluk spiritual salah satu dari rukun iman.


Beberapa orang diberi kemampuan untuk berkomunikasi dengan para makhluk spiritual. Bahkan mereka bisa berguru kepada mereka. Dalam kitab Jami' Karamat al-Auliya' karan­gan Yusuf Nabhani, disebutkan sejumlah ula­ma atau auliya bisa berguru kepada makhluk spiritual. Di antara mereka banyak yang diberi kemampuan untuk senantiasa berkomunikasi dengan ruh Nabi Muhammad Saw. Dalam be­berapa hadis sahih juga pernah diungkapkan bahwa "jika seseorang bermimpi melihat diriku maka akulah sesungguhnya yang dilihat. Satu-satunya makhluk yang tidak bisa ditirukan iblis ialah wajahku." Kitab Ihya' 'Ulum al-Din karya Imam Al-Gazali juga telah dikonfirmasi menge­nai hadis-hadis Ahad yang dikutip di dalam­nya. Al-Gazali mengatakan, saya tidak pernah mengutip sebuah hadis di dalam kitab itu tanpa saya konfirmasi sebelumnya kepada Nabi. Nabi Wafat sekitar tahun 622M dan Imam Al-Gazali wafat tahun 1111M. Cerita yang sama juga dis­ampaikan sejumlah waliyullah. Allahu a'lam. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya