Berita

Ilustrasi/Net

Pertahanan

PPP AURI: Aparat Tidak Boleh Lengah Atau Kendor Terhadap Teroris

JUMAT, 11 MEI 2018 | 03:25 WIB | LAPORAN: DARMANSYAH

Perhimpunan Putra Putri Angkatan Udara Republik Indonesia (PPP AURI) mengutuk keras aksi biadab para napi teroris dalam peristiwa kerusuhan disertai penyanderaan di rutan Salemba cabang Kelapa Dua yang berada di Kompleks Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Ketua Umum PPP AURI, Muara Karta menilai paham radikalisme yang disalahgunakan membuat aksi menjadi tindakan kekerasan dan pembunuhan.

Sejatinya paham radikal tidak salah, namun individu atau sekelompok fundamentalis yang ingin merubah idelogi negara dengan cara teror ataupun melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain yang tidak sealiran atau tidak sepaham dengan ajarannya tidak patut untuk ditolelir.

"Inilah yang dibilang radikalisme," kata Karta melalui pesan elektronik, Kamis malam (10/5).

Praktisi hukum senior ini mengungkapkan, kelompok mahasiswa dan pemuda adalah kelompok yang paling rentan terpengaruh paham ekstrim.

Karta menyebut masa usia 20-an dan mahasiswa sebagai masa kritis dalam berpikir. Pemuda dalam kondisi tersebut yang sering jadi sasaran para teroris dalam memengaruhi paham ekstrimnya.

"Itu yang dimainkan sebenarnya dengan kelompok-kelompok ekstrim radikal. Mahasiswa, pemuda, itu kelompok yang paling rentan terpengaruh dengan paham ekstrem," ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) ini.

Dia berharap kepada para mahasiswa, tidak mempelajari agama dengan 'kacamata kuda' agar memiliki pandangan yang luas.

Namun sayangnya di Indonesia banyak anak-anak muda, terlebih di daerah yang dididik dengan paham sempit dengan berkedok agama, yang akhirnya melahirkan kaum fundamentalis yang tidak sejalan dengan ideologi negara.

"Itulah yang terus diburu oleh Densus 88. Ketika kaum ini sudah bicara SARA, yang tidak sepaham dianggap kafir. Aparat juga tidak boleh lengah atau kendor terhadap napi teroris, agar tidak terulang lagi seperti kejadian seperti ini," pungkas Karta. [nes]

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

AHY Tuntaskan Ujian Doktoral dengan Nilai Hampir Sempurna

Kamis, 12 September 2024 | 17:12

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

UPDATE

Jokowi Diduga Kumpulkan Kapolda-Kapolres untuk Kelancaran Aksi Relawan Berani Mati

Minggu, 15 September 2024 | 07:57

Lebih Ideal Anies Bikin Ormas Dulu sebelum Parpol

Minggu, 15 September 2024 | 07:51

Negara Tak Genting, Pengamat Soroti Jokowi Kumpulkan Kapolda-Kapolres di IKN

Minggu, 15 September 2024 | 07:41

Bahas Akun Fufufafa, Pengamat Ini Singgung Wapres Terpilih

Minggu, 15 September 2024 | 07:21

Jakarta Pimpin Perolehan Medali Sementara

Minggu, 15 September 2024 | 07:02

Dua BUMN Masuk "Time World's Best Companies of 2024", Erick Thohir: Luar Biasa

Minggu, 15 September 2024 | 06:56

Riza Patria Optimistis Jakmania Akan Terima Ridwan Kamil-Suswono

Minggu, 15 September 2024 | 06:37

Polda Jateng Pastikan Akan Selidiki Uang Ratusan Juta Mendiang Dokter Aulia

Minggu, 15 September 2024 | 06:20

Jessica Wongso Kini Ogah Tawarkan Kopi kepada Siapapun

Minggu, 15 September 2024 | 06:00

Serahkan Sertifikat Tanah di Kupang, AHY Terkenang Masa Sekolah di Dili

Minggu, 15 September 2024 | 05:44

Selengkapnya