Berita

Jaya Suprana/RMOL

Jaya Suprana

Perubahan Wajah Peradaban

MINGGU, 15 APRIL 2018 | 07:37 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SADAR atas kedangkalan daya pikir mau pun daya rasa yang saya miliki maka saya tidak berani melibatkan diri ke dalam polemik perdebatan mengenai puisi Sukmawati, fiksi Rocky Gerung, video Habib Rieziq, siraman air keras ke wajah Novel Baswedan, konten elektronik Rini Sulistyowati, facebook Asma Dewi, billboard Rin dan masih banyak lagi kasus yang dilaporkan ke penegak hukum pada masa generasi yang disebut milinea ini.

Tertinggal

Segenap kasus polemik yang diseret ke ranah hukum itu mengingatkan saya kepada ajaran almarhum sahabat merangkap mahaguru sosiologi hukum saya, Prof. Satjipto Rahadjo yang menyadarkan saya bahwa hukum selalu tertinggal oleh kenyataan kehidupan.

Memang kenyataan kehidupan di masa kini senantiasa bahkan niscaya berubah sehingga selalu bergerak selangkah bahkan beberapa langkah lebih maju ke depan meninggalkan hukum yang sudah terlanjur dibentuk bahkan dibakukan untuk menghadapi kenyataan kehidupan di masa lalu.

Memang kenyataan kehidupan di masa kini senantiasa bahkan niscaya berubah sehingga selalu bergerak selangkah bahkan beberapa langkah lebih maju ke depan meninggalkan hukum yang sudah terlanjur dibentuk bahkan dibakukan untuk menghadapi kenyataan kehidupan di masa lalu.

Politik dan teknologi termasuk unsur-unsur yang signifikan mempengaruhi gerak perubahan peradaban umat manusia. Apa boleh buat, yang tidak berubah pada  wajah peradaban adalah cuma satu-satunya yaitu sang perubahan itu sendiri.

Akibat fakta gerak perubahan peradaban wajah yang memang mutlak tersebut maka para penegak hukum adalah hukumnya wajib senantiasa memekakan diri masing-masing demi senantiasa mampu lentur menyesuaikan diri dengan gerak gerik perubahan wajah peradaban.  

Profesionalisme
Kepolisian Republik Indonesia jelas juga tidak bisa terhindar dari kemutlakan perubahan suasana kehidupan akibat kemelut politik dan perkembangan teknologi jamanow. Terutama Bareskrim yang merupakan gugus terdepan kepolisian Republik Indonesia dalam menerima laporan dari masyarakat memang wajib secara terus menerus dan berkelanjutan tanpa henti mengembangkan profesionalisme dan kebijakan kepolisian demi mampu menghadapi tuntutan masyarakat akibat perubahan wajah peradaban nan hakiki.

Beban tugas yang dibawa masuk oleh arus banjir laporan tentang kasus beraroma politik dari pihak masyarakat memang makin memperberat beban tugas kepolisian Nusantara masa kini yang sebenarnya sudah sangat berat dibebani kasus narkoba sampai terorisme. Misalnya kasus kriminal seksual saja sudah terbukti makin berkembang dari perkosaan menjadi pelecehan sampai merambah ke LGBT atau transgender.

Masalah SARA makin memperumit kerumitan kasus kriminalisasi beraroma politik yang sebenarnya sudah cukup rumit itu.

Sementara perkembangan teknologi informatika pada media sosial juga terus menerus kreatif serta inovatif menciptakan bentuk dan jenis kejahatan kreasi baru sampai CEO Facebook, Mark Zuckerberg memohon maaf kepada parlemen Amerika Serikat mengenai penyalahgunaan produk penemuan dirinya yang de facto memang merubah wajah peradaban umat manusia di planet bumi jamanow. [***]


Penulis adalah Pembelajar Kebudayaan


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya