Berita

Foto/Net

Hukum

KPK Analisa Keterlibatan Pihak Lain Dalam Perkara Suap WTP Kemendes

KAMIS, 29 MARET 2018 | 16:37 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menganalisa keterlibatan pihak lain dalam kasus suap Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Sejauh ini baru empat terdakwa yang telah menerima vonis hakim, dua diantaranya merupakan auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sisanya dari Inspektorat Jenderal Kemendes.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menjelaskan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti untuk menjerat pihak lain.


Menurutnya, sejauh apa pengembangan kasus tersebut dirinya belum mendapat laporan. Saut berjanji akan mengkonfirmasi ke penyidik secara detail. Hal itu dilakukan agar terjadi tidak salah arah (mislead).

"Peran pihak lain termasuk juga seperti apa nanti saya harus lihat detail dulu biar gak mislead (salah arah)," ujar Saut saat dikonfirmasi, Kamis (29/3).

Sebelumnya Juru Bicara KPK Febri Diansyah juga mengatakan KPK akan menganalisa keterlibatan pihak lain dalam kasus suap WTP di Kemendes PDTT.

Menurut Febri, hingga saat ini Tim JPU KPK sedang melakukan analisis dahulu dalam putusan hakim terhadap empat terdakwa. Terlebih JPU juga mengajukan banding atas vonis ringan yang diterima dua dua auditor BPK yakni Rochmadi Saptogiri yang divonis tujuh tahun penjara lebih ringan dari tuntutan jaksa yakni 15 tahun penjara dan Ali Sadli yang divonis enam tahun penjara lebih ringan dari tuntutan jaksa yakni 10 tahun penjara.

"Tim jaksa penuntut umum akan melakukan analisis terlebih dahulu dalam putusan itu," tegasnya.

Dikesempatan yang berbeda Ketua Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Junisab Akbar mempertanyakan lambannya pengembangan kasus tersebut.

Menurutnya, bukti yang didapat KPK seperti kertas-kertas kerja para auditor sejak melakukan entry atau memulai pengauditan sudah lebih dari cukup untuk dijadikan sebagai alat bukti. Ditambah lagi dari fakta persidangan maka bukti yang didapat KPK sudah sangat layak untuk langsung menyidik Direktorat lain di Kemendes RI terkait Dana Desa. Sehingga jika dilakukan bisa memberikan rasa keadilan bagi rakyat yang selama ini telah membayar pajak.

Namun hingga kini KPK belum juga menyentuh esensi dari audit yang telah disalahgunakan oleh dua  auditor BPK tersebut. Apalagi pihak Inspektorat yang tidak memiliki kaitan langsung terhadap penggunaan Dana Desa atau anggaran Pendampingan Dana Desa tetapi malah 'memiliki niat terdepan' untuk mengamankan audit dana tersebut ketimbang pihak penggunanya.

"Terlalu dangkal insting tajam aparat hukum jika berhenti atau menghentikan penyidikannya sebatas suap yang ter-OTT itu," kata Junisab Akbar saat dihubungi wartawan, Kamis (29/3).

Junisab menilai, kejahatan oleh individu di Irjend Kemendes dan auditor BPK itu sudah terbukti dilakukan secara berjenjang. Mereka memiliki hubungan atasan bawahan. Mereka berhubungan sebagai auditor dengan auditi. Oleh karena itu tidak begitu sulituntuk bisa menarik benang merah bahwa kuat dugaan hubungan berjenjang yang melanggar aturan seperti perilaku tersebut  juga terjadi dibagian pengelolaan Dana Desa dan atau Pendampingan Dana Desa.

"Sebaiknya KPK menelusuri hal tersebut," tegas mantan anggota Komisi III DPR RI itu. [nes]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya