Berita

Jaya Suprana/RMOL

Jaya Suprana

Ojo Dumeh Robotaksi

KAMIS, 29 MARET 2018 | 08:17 WIB

SEMENTARA masyarakat dunia sedang euforia menyambut kehadiran robotaksi (mobil taksi dengan teknologi tanpa pengemudi) mendadak pada bulan Maret 2018 terjadi sebuah peristiwa naas di kota Tempe, Arizona , Amerika Serikat .

Korban Jiwa
Seorang pedestrian perempuan menyeberang jalan di luar kawasan zebra-cross di jalan raya kota Tempe, Arizona, AS, tewas akibat ditabrak sebuah robotaksi yang sedang diujicoba perusahaan jasa layanan taksi Uber. Ditengarai peralatan komputer robotaxi Uber tersebut tidak memiliki daya yang memadai untuk mendeteksi pejalan kaki yang melanggar aturan lalu lintas.

Bagi perusahaan jasa statistik, mungkin tragedi tersebut sekedar suatu data statistik melengkapi data sejarah peradaban  khususnya pada bidang teknologi kendaraan tanpa pengemudi yang mulai hadir di peradaban umat manusia sebagai revolusi transpor. Namun bagi sanak keluarga perempuan pertama dalam sejarah peradaban yang jatuh sebagai korban robotaxi jelas peristiwa tersebut merupakan sebuah tragedi yang sangat memprihatinkan sanubari.

Bagi perusahaan jasa statistik, mungkin tragedi tersebut sekedar suatu data statistik melengkapi data sejarah peradaban  khususnya pada bidang teknologi kendaraan tanpa pengemudi yang mulai hadir di peradaban umat manusia sebagai revolusi transpor. Namun bagi sanak keluarga perempuan pertama dalam sejarah peradaban yang jatuh sebagai korban robotaxi jelas peristiwa tersebut merupakan sebuah tragedi yang sangat memprihatinkan sanubari.

Pelajaran
Bagi para teknolog transpor dan pemerintah yang bertanggung-jawab mengatur regulasi transpor masyarakat, pada hakikatnya tragedi Tempe merupakan pelajaran sekaligus peringatan bahwa sehebat apa pun suatu karya teknologi yang notabene merupakan buatan manusia biasa yang tidak sempurna maka mustahil sempurna.

Tragedi Tempe merupakan peringatan bahwa sebaiknya manusia senantiasa bersikap OJO DUMEH yaitu jangan terkebur, jangan sombong, jangan arogan, jangan lalai, jangan gegabah, jangan lepas tanggung jawab, jangan lupa diri untuk senantiasa sadar bahwa pada hakikatnya manusia tidak sempurna maka teknologi sedahsyat apa pun pada kenyataan tetap sekedar merupakan hasil karya manusia  maka dengan sendirinya juga mustahil sempurna. Pada hakikatnya   peradaban merupakan suastu proses perkembangan kehidupan umat manusia yang mustahil sempurna namun senantiasa berupaya, berikhtiar, berjuang mendekati kesempurnaan dengan senantiasa belajar dari kekeliruan yang dilakukan demi senantiasa berupaya mencari kebenaran sebagai gerak upaya peradaban mendekati kesempurnaan.

Ojo Dumeh

Bagi para perusahaan jasa robotaksi adalah hukumnya wajib untuk selalu ojo dumeh maka selalu konsekuen dan konsisten meningkatkan upaya memperbaiki mutu teknologi mau pun manajemen kendaraan tanpa pengemudi demi  berkelanjutan meningkatkan keamanan konsumen mau pun masyarakat pengguna jalan raya.

Pihak pemerintah tidak bisa lepas dari tanggung jawab dalam mengatur kebijakan transpor umum terutama yang menggunakan kendaraan dengan teknologi tanpa pengemudi demi tanpa henti terus menerus meningkatkan keamanan dan keselamatan masyarakat. Ojo dumeh meremehkan fakta bahwa secara stastikal korban jiwa akibat kecelakaan yang dilakukan kendaraan tanpa pengemudi "hanya" seorang saja lalu diperbandingkan dengan statistik jutaan korban jiwa akibat kecelakaan yang dilakukan oleh kendaraan dengan pengemudi. Sikap dumeh seperti itu jelas tidak benar sebab apabila sang korban kebetulan sanak keluarga kita, maka satu korban jiwa  sudah jelas amat sangat terlalu banyak! [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya