Berita

Ari Dono Sukmanto/Net

Hukum

Polisi Tetap Proses Penyerang Ulama Yang Diduga Gila

RABU, 21 FEBRUARI 2018 | 23:14 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Bareskrim Polri berjanji akan tetap memproses kasus penyerangan para pemuka agama walaupun dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa alias gila.

Begitu dikatakan Kabareskrim Komjen Pol. Ari Dono Sukmanto menjawab kekhawatiran publik terhadap proses hukum pelaku penyerang ulama tersebut, di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (21/2).

"Meski dia kalau kita bilang enggak normal, kita akan proses terus. Nanti hakim yang akan menentukan dia bisa pertanggungjawabkan perbuatannya atau tidak," kata Ari.


Untuk dapat memastikan apakah pelaku memang benar-benar tidak waras, pihaknya bakal menghadirkan ahli psikiater guna meneliti siapa orang tersebut dan menananyakan latar belakangnya.

"Jadi bukan tes ulang, kita akan lakukan observasi terhadap perilaku seseorang. Pastinya tim ahli akan tanyakan," ujar Ari.

Sementara itu, lanjut Ari, pihaknya sudah mengantongi para aktor penyebar hoax. Terutama yang terkait dengan penggorengan isu atas kekerasan terhadap pemuka agama belakangan ini.

"Hasil penyelidikan menemukan fakta bahwa itu semua hoax. Tujuan hoax itu justru untuk menggiring opini bahwa negara ini sedang berada dalam situasi dan kondisi yang seolah-olah bahaya. Di titik ini, masyarakat sebenarnya justru terjebak dalam skenario dari sutradara hoax itu," ujarnya.

Dari hasil penyelidikan, Ari mengatakan penyebaran hoaks itu memang terstruktur dan sistematis.

"Misalnya saja, dari media sosial. Diketahui ada puluhan ribu artikel pembahasan yang membahas dan berkorelasi dengan permasalahan penyerangan ustad, ulama dan tokoh agama," ungkapnya.

"Kemudian para aktor itu mengaitkannya dengan isu kebangkitan PKI serta lainnya. Tujuannya jelas, membuat kegaduhan dan kekacauan dengan hoax," tambah Ari. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya