Berita

Foto/Net

Hukum

KPK Pelajari Pengakuan Novanto Soal Uang 500 Ribu Dolar AS Ke Ganjar

SABTU, 10 FEBRUARI 2018 | 01:43 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mempelajari pengakuan Setya Novanto yang menyebut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menerima aliran dana sekitar 500 ribu dolar AS dari proyek KTP elektronik (KTP-el).

Pengakuan tersebut dilontarkan Novanto di persidangan lanjutan perkara korupsi proyek pengadaan KTP-el, Kamis (8/2). Saat itu Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirkan Ganjar Pranowo sebagai saksi.

Jurubicara KPK Febri Diansyah menjelaskan pihaknya tentu mencermati setiap fakta yang muncul dalam persidangan.


Menurut Febri setiap fakta yang muncul bakal disesuaikan dengan sejumlah bukti serta pemeriksaan saksi lainya.

KPK, sambung Febri juga membuka kesempatan kepada Novanto untuk membongkar keterlibatan pihak lainnya dalam kasus tersebut, baik dalam proses pemeriksaan di penyidikan maupun dalam persidangan.

"Proses persidangan ini dan juga proses pemeriksaan di penyidikan akan sangat terbuka bagi yang bersangkutan untuk menyampaikan keterangan. Meskipun keterangan tersebut harus kita kroscek dan kita pastikan kesesuaian atau tidak berkesuaian dengan bukti-bukti atau saksi yang lain," ujar Febri di gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (9/2).

Sebelumnya, Setya Novanto menyatakan dia mendapat laporan Ganjar Pranowo menerima uang dari proyek pengadaan KTP-el sebesar 500 ribu dolar AS dari mantan anggota Komisi II DPR Mustokoweni (Almarhum), Ignatius Mulyono (Almarhum), dan Miryam S Haryani serta pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Pernyataan Novanto itu langsung dibantah Ganjar. Ganjar menegaskan tidak pernah menerima uang dari proyek KTP-el, baik lewat Mustokoweni, Miryam maupun Andi Narogong. [nes]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya